Hai Kompasianer! Balik lagi di Topik Pilihan Kolaborasi!
Setelah sebelumnya Kompasiana berkolaborasi dengan Kompasianer Yayat kini Kompasiana berkolaborasi dengan Kompasianer Listhia H. Rahman, S.Gz., M.P.H.
Sebelumnya, sudah ada yang tahu siapa Listhia H. Rahman?
Bagi yang belum tahu, Kompasianer yang satu ini adalah ahli gizi sekaligus dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik, Purwakarta, Jawa Barat.
Kepakarannya seputar gizi dia raih usai menempuh pendidikan S1 Ilmu Gizi di Universitas Dipenogoro. Kemudian ia melanjutkan jenjang S2 di Universitas Gadjah Mada, lebih tepatnya di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Gizi Kesehatan.
[Baca juga perbincangan santai Kompasiana dengan Ahli Gizi Listhia H. Rahman, S.Gz., M.P.H. di sini]
Nah, bertepatan dengan momen awal Ramadan tahun ini, Listhia H. Rahman ingin mengajak kamu nih para Kompasianer untuk memperhatikan kepenuhan gizi anak saat berpuasa.
Disadari atau tidak kebutuhan gizi bagi anak yang baru belajar berpuasa ini sering terabaikan. Padahal, dengan kebutuhan gizi yang terpenuhi, anak dapat berpuasa dengan nyaman. Bisa kuat sampai berbuka.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat berpuasa adalah dengan konsumsi makanan kaya serat seperti sayur dan buah-buahan.
Tetapi, tunggu dulu, rata-rata anak-anak sekarang sayangnya kurang menyukai sayur dan buah ya. Lalu bagaimana dong caranya membuat anak mau belajar puasa sekaligus menjamin kepenuhan gizinya?
Apalagi anak lebih suka diiming-imingi makanan serba manis dan menu fast food kegemarannya.