Kompasianer, bagaimana caramu menikmati momen Valentine dengan "ayang"? Makan malam, nonton barang, atau ngobrol di telepon lantaran harus LDR-an?
Selamat buat kamu yang tengah berbahagia dengan suami/istri atau pacar di bulan kasih sayang ini. Kompasiana turut senang! Tetapi tahukah kamu bahwa ada juga orang yang mengalami hubungan tidak sehat/toksik dengan pasangannya?
Ada suami atau istri yang terjebak dalam KDRT. Atau mungkin ada sahabat kita yang sulit memutuskan hubungannya dari sang pacar yang intimidatif dan manipulatif.
Bahkan, jika kamu menonton Tinder Swindler, ada pula yang ditipu oleh pasangannya hingga merugi secara finansial. Belum lagi penipuan lain yang terjadi secara daring, baik lewat media sosial maupun aplikasi percakapan.
Meski terasa menyakitkan, tidak semua orang bisa melepaskan diri dari hubungan yang toksik tersebut, lho! Pasalnya, para korban biasanya diancam, kadung merasa dirinya tak berguna, hingga minim dukungan dari orang terdekatnya.
Kompasianer, bagaimana jika Valentine tahun ini kita menyemangati korban hubungan toksik untuk mencintai dirinya sendiri. Dukung mereka melaporkan korban, menyudahi hubungan, dan mencari bantuan untuk memulihkan diri.
Atau jika kamu pernah mengalami hubungan toksik, bagaimana caramu keluar dari situ? Dilema apa yang kamu alami?
Dukung juga agar pemerintah segera mengesahkan UU Penghapusan Kekerasan Seksual (UU PKS).
Tulis konten mengenai tema ini, sertakan label Hubungan Toksik pada setiap konten yang dibuat.