Kompasiner, selama di bangku perkuliahan, apakah kamu tipe orang yang aktif mengikuti aktivitas, organisasi atau UKM kampus? Atau lebih pilih kuliah pulang alias kupu-kupu?
Kamu tahu enggak sih, ikut UKM bisa membantu kita mengasah keterampilan. Mulai dari public speaking, manajerial, leadership, sampai akunting.
Pasalnya, selama beraktivitas di UKM kampus, mau nggak mau kita harus bersosialiasi dan menggunakan softskill tertentu.
Selain itu, masing-masing UKM juga ada kekhasannya masing-masing. Misalnya Mapala, olahraga, klub debat, pers kampus, tari, marching band, atau keagamaan.
Setiap UKM tersebut akan membuat kita punya keterampilan khusus yang keren kalau ditaruh di CV.
Nah, Kompasianer, apakah kamu punya pengalaman berkecimplung di UKM? Kalau pernah, UKM apa yang kamu pilih? Apakah kamu mengikuti UKM tersebut atas keinginan sendiri atau sekadar ikutan teman atau mungkin karena ada gebetan kamu (ehem)?
Apa keseruan yang bisa kamu bagikan? Apa suka dukanya? Pernahkah kamu merasa susah membagi waktu antara kuliah dan UKM?
Yuk, Kompasianer ceritakan pengalamanmu saat mengikuti UKM kampus. Boleh juga lho bagikan jurus jitu supaya teman-teman yang lain yang tertarik untuk terlibat di UKM kampus, bisa dapet gambarannya dari kamu!
Jangan lupa tulisan yang kamu buat sematkan juga dengan label UKM Kampus (dengan spasi) ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H