Kita boleh saja sedikit berlega hati: Kasus harian Covid-19 belakangan mulai menurun. Tetapi, gelombang ke-3 bisa melalui varian Omicron bisa datang kapan saja.
Epidemiologi dari dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman, dikutip dari Kompas.com mengatakan, kemungkinan gelombang tiga pandemi Covid-19 itu memang bisa saja terjadi.
Di Arab Saudi kasus pertama sudah ditemukan baru-baru ini. Sementara di Jerman pemerintah mereka melalui Kanselir dan Mahkamah Konstitusinya sudah memberikan lampu hijau untuk melakukan "rem darurat", terutama untuk sektor esensial seperti pusat perbelanjaan juga wisata, dan sekolah.
Pemerintah RI tentu tidak ingin kecolongan untuk kedua kalinya. Pembatasan pergerakan sosial telah disiapkan untuk mengantisipasi, terutama pada libur nataru. Mengingat, penularan varian Omicron yang bisa mencapai 500 persen lebih menular.
Kompasianer, belajar dari pengalaman sebelumnya apa yang akan kamu lakukan andai gelombang tiga ini kembali terjadi?
Lalu, sudahkah kamu mengedukasi lingkungan sekitar terkait antisipasi bila gelombang tiga terjadi menerpa? Bagaimana dengan rencana liburan akhir tahun? Adakah yang lantas membatalkannya dalam rangka memproteksi diri dan keluarga?
Yuk, kembali suarakan pentingnya protokol kesehatan kepada pembaca agar kita dapat terhindar dari pandemi satu ini di Kompasiana dengan menyematkan label Varian Omicron pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H