Beasiswa apa saja yang pernah Kompasianer terima selama sekolah?
Banyak sekali kisah tentang beasiswa ini yang menginspirasi, tapi tidak sedikit juga mereka yang mendapat beasiswa justru merasa terbebani.
Ya, setelah mendapat beasiswa biasanya seorang siswa atau mahasiswa akan dituntut untuk membuat ini dan itu --sehingga terikat.
Belum lagi ada anggapan bahwa beasiswa memang diperuntukan untuk "mereka yang pintar" saja. Bukankah beasiswa akan amat berguna jika diberikan kepada mereka yang kurang secara finansial dan siswa tersebut rajin?
Atau, justru Kompasianer adalah seorang "scholarship hunter"?
Coba, dong, ceritakan bagaimana Kompasianer pernah berusaha agar bisa mendapat beasiswa? Pengalaman apa yang bisa dipelajari dari mendapatkan beasiswa tersebut?
Tips apa yang bisa dilakukan agar bisa mendapat beasiswa yang kita inginkan?
Silakan tambah label Tips Mencari Beasiswa (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H