Jika ingin memulai bisnis waralaba atau franchise, apa hal utama yang Kompasianer perhatikan? Kualitas barangnya? Pamor mereknya? Harga franchise-nya? Paket bisnisnya? Atau... reputasi pencetusnya?
Bisnis waralaba atau franchise adalah memang jadi satu jenis bisnis yang sudah lama digandrungi. Salah satu yang paling laris adalah bisnis waralaba F&B. Kopi, makanan ringan, sampai makanan berat. Persaingannya kian ketat!
Bisnis waralaba memang menjanjikan. Tinggal mengeluarkan modal dan lokasi usaha, maka semua keperluan untuk "buka warung" akan diurus oleh pemilik merek.
Prosedurnya jelas! Mulai dari persediaan bahan baku, karyawan, furniturnya, gerobaknya, sampai ke izin dagangnya.
Karena itu, bisnis waralaba dianggap jadi langkah yang tepat dan cepat bagi pemula yang mau berwirausaha.
Meski begitu, ternyata tetap dibutuhkan trik, kejelian membaca potensi dagang, bahkan perlu terjun langsung untuk mempromosikan dagangan kita. Jangan sampai kita membeli franchise yang bermasalah secara hak paten, kualitas bahan, dan izin dagang ya!
Nah, bagi Kompasianer yang sudah mendalami model bisnis seperti ini, adakah kiat-kiat yang bisa dibagikan?
Atau, barangkali, justru pernah gagal dalam menjalaninya? Kendala apa yang ditemui di lapangan? Jika ada yang ingin merekomendasikan UMKM waralaba yang unik dan menarik juga boleh lho.
Silakan tambah label Bisnis Waralaba (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.