Baik sebelum dan/atau saat pandemi covid-19 ini, adakah di antara Kompasianer yang menggunakan aplikasi kesehatan?
Selain bisa memudahkan kita memeriksakan kesehatan tanpa harus keluar rumah, biayanya pun terjangkau. Aplikasi yang berbasis jasa kesehatan ini pun laris selama pandemi.
Malah, belakangan ini aplikasi PeduliLindungi menjadi salah satu aplikasi yang sepertinya wajib dimiliki oleh setiap penduduk Indonesia untuk menunjukkan identitasnya. Sekaligus syarat memasuki zona tertentu.
Meski memiliki fasilitas teledokter, Aplikasi Pedulilindungi memang agak berbeda aplikasi kesehatan seperti Halodoc, Alodokter, KlikDokter, SehatQ, dan lain-lain.
PeduliLindungi merekam riwayat perjalanan, sertifikat vaksin, dan informasi lainnya yang bertujuan mengidentifikasi setiap individu.
Beberapa hari ini ramai kabar bahwa data e-HAC (Electronic Health Alert Card) bocor. Rumor ini dapat menyebabkan turunnya kepercayaan kepada aplikasi tersebut.
Lalu bagaimana sih sebenarnya cara menggunakan aplikasi kesehatan baik yang memiliki fungsi untuk konsultasi kesehatan, beli obat, maupun yang sifatnya menyampaikan informasi seperti PeduliLindungi?
Karena tak semua orang paham cara menggunakannya. Apalagi ada isu kebocoran data di sini.
Bagikan cara maupun tip tersebut dengan menambahkan label Aplikasi Kesehatan (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.