Pasti semua Kompasianer pernah mencoba berbisnis rumahan, setidaknya sekali dalam hidup! Ada yang akhirnya buka usaha kecil-kecilan, tetapi ada juga yang keterusan sampai usaha rumahannya viral.
Ada yang dagangannya gonta-ganti dan musiman. Misalnya jualan hampers di hari raya atau jualan kembang di musim wisuda. Ada yang menggebu-gebu di awal saja, tetapi ada pula yang penuh strategi.
Belakangan ini, usaha kecil-kecilan kini tidak lagi bisa dianggap "hanya" atau sekadar mengisi waktu luang. Karena dalam kondisi sekarang, memiliki usaha rumahan bisa menjadi solusi untuk mencukupi kebutuhan kita sehari-hari.
Meski begitu, berbisnis --apalagi dari rumah-- tak bisa dibilang mudah. Selain membutuhkan keberanian memulai, berbisnis juga membutuhkan trik, keterampilan, kesabaran, dan segudang pengalaman.
Kompasianer, terutama bagi Anda yang sudah mengalami asam garam dan jatuh bangun di dunia wirausaha. Sudilah berbagi cara dan kiat bagaimana memulai bisnis dari rumah, bermodal aset sederhana.
Bagikan kisah gagal dan sukses, suka dan duka. Bagaimana cara mengelola karyawan, bagaimana cara merawat alat produksi, menata keuangan, menjaga kualitas produk, hingga cara memfungsikan rumah sebagai tempat kerja.
Kisah gagal pun dapat menjadi kisah pembelajaran bagi orang lain kan?
Tambahkan label Usaha Rumahan (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat lewat kategori "Lifehack" maupun "Entrepreneur".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI