Mainan terakhir apa yang Kompasianer berikan kepada anak? Puzzle, tali karet, atau latihan menulis alfabet? Ada begitu banyak permainan anak yang dapat membantu pertumbuhan fisik, mental, dan daya pikir anak.
Akan tetapi, orangtua bisa kehabisan ide permainan bersama anak. Terutama selama setahun belakangan ketika anak berada di rumah terus-menerus. Duh, habis deh stok mainannya.
Apa yang biasanya Kompasianer berikan ke anak sebagai materi bermain? Adakah di antaranya yang Kompasianer rakit dan desain sendiri?
Misalnya, memanfaatkan karton bekas untuk jadi lembar kerja interaktif anak. Atau membuat kostum supaya anak bisa bermain drama. Bisa juga membuat aturan permainan tebak-tebakan sendiri, lalu anak mesti mengikutinya.
Adakah Kompasianer yang juga melibatkan anak dalam pembuatan atau merakit mainan tersebut? Atau Kompasianer lebih suka membeli mainan? Mainan seperti apa yang biasanya kamu andalkan?
Coba, dong, Kompasianer bagikan mainan seperti apa yang bisa dibuat sebagai media pembelajaran anak. Berikut dengan langkah-langkahnya, ya.
Jika yang dibuat adalah mainan digital, boleh juga dibagikan cara memmainkannya.
Silakan tambah label Mainan Edukasi menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat. Masukkan ke kategori "Life Hack".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H