"Seseorang patut menaklukkan kemarahan dengan ketidakmarahan, menaklukkan keabadian dengan ketidakabadian, menaklukkan kekikiran dengan derma, menaklukkan dusta dengan kebenaran." (Dhammapada, 223)
Pada Trisuci Waisak 2565/2021 ini Sangha Theravada Indonesia mengangkat tema "Cinta Kasih Membangun Keluhuran Bangsa".
Bikkhu Shri Subhapanno Mahathera menggarisbawahi perlunya mengenang kembali keluhuran yang pernah terpatri pada relief dinding candi. Betapa bangsa ini dikenal karena sikap luhur, hormat, gotong royong, dan cinta kasihnya.
Sayangnya, keluhuran tersebut kian tergerus dengan ditandai makin ramainya hate speech, permusuhan, dan intoleransi. Hanya dengan kembali luhur, maka kita mampu menghadapi tantangan zaman, terutama pada masa pandemi.
Kompasianer, untuk menghayati semangat Waisak tahun ini, apakah kontribusi yang bisa kamu lakukan untuk mengamalkan kembali keluhuran bangsa? Aksi cinta kasih apa yang terjadi di lingkunganmu?
Mungkin dengan seserhana menahan jari di medsos atau membantu tetangga yang sedang isoman pasca mudik?
Atau adalah makna/pengalaman spiritual lainnya? Kamu juga bisa berkisah tentang ritual atau perayaan Waisak yang ada di kotamu.
Bagikan kisah dan opini kamu di Kompasiana dengan menyematkan label Waisak 2021 pada tiap konten yang kamu buat.
![Dok. Kompasiana](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/26/seo-optimize-60ae47c5d541df4fca003ba2.jpg?t=o&v=770)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI