Pernahkah kamu memilik rekan kerja yang gemar bergosip? Atau teman semeja yang selalu merasa dizalimi oleh bos setiap kali diberi penugasan? Atau atasan yang suka melempar tanggung jawab? Klien yang suka membawa masalah keluarga ke kantor?
Atau .. jangan-jangan kamu sendiri yang melakukannya?
Meski tampak sepele, perilaku semacam itu dapat menyebabkan orang lain di sekitarnya tidak nyaman dan merasa lelah. Kalau istilah zaman sekarang: toksik. Beracun, bikin capek!
Eits, tetapi sebaiknya kita jangan berprasangka buruk dulu terhadap mereka. Siapa tahu mereka sendiri juga sedang mengalami keletihan yang luar biasa, stres, atau frustasi.
Dan perilaku tersebut adalah bentuk pelampiasan atas ketidaknyamanan yang sedang ia hadapi.
Apakah kamu memiliki pengalaman berjumpa dengan lingkungan kerja yang toksik? Kalau sudah begitu, bagaimana caramu menghadapinya? Bagaimana supaya kamu tidak tertular energi negatif dan tetap bersikap profesional?
Bagaimana bila ternyata kamu adalah salah satu orang yang dianggap toksik? Apa alasannya? Bagaimana respons orang-orang di sekitarmu? Bagaimana caramu "menyembuhkan" diri?
Bagikan kisah dan kiatmu di Kompasiana. Berikan label Lingkungan Kerja Toksik pada setiap konten yang kamu buat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI