Apa kebiasaanmu ketika melihat atau bertemu dengan kucing di jalan? Memberinya makan atau mengadopsinya?
Jika ingin memiliki kucing, kini kebanyakan memang orang menyarankan lebih baik mengadopsi saja daripada membeli. Yang diadopsi, ya biasanya adalah kucing jalanan.
Merawat hewan peliharaan seperti kucing memang menyenangkan: membuat kita tak lagi kesepian hingga menghilangkan stres karena tingkah lakunya yang menggemaskan. Sampai ketagihan mengadopsi lagi dan lagi.
Tetapi, perlu diingat bahwa memelihara binatang itu tak mudah lho. Itu adalah komitmen seumur hidup. Tak hanya harus telaten, kita juga mesti mengeluarkan uang banyak.
Sebagai contoh: kamu harus memastikan kucing yang kamu adopsi itu sehat. Biasanya adopter bisa membawa kucingnya ke dokter hewan untuk dicek kesehatannya, diberi vaksin, dan dikebiri.
Itu baru biaya dokter hewan. Belum makanannya, perawatannya, dan perintilan lainnya.
Apakah selama ini Kompasianer pernah memikirkan hal serupa sebelum mengadopsi? Jika pernah mengadopsi, langkah apa saja yang harus dilakukan? Jika dititipkan kucing, misalnya, apakah langsung diterima atau dipikir-pikir dulu? Apa yang menjadi pertimbangan Kompasianer?
Silakan tambah label Adopsi Kucing (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H