Di antara kedua pilihan ini, mana yang membuatmu memutuskan pilihan membeli makanan: rating yang bagus atau visual/gambar makanannya?
Kini layanan pesan antar makanan jadi menjamur di mana-mana, dari sudut gang sempit sekalipun sudah bisa ditemukan --asalkan titik alamatnya tepat, ya.
Apalagi untuk sekadar membuka warung atau restoran, rasa-rasanya kurang afdol jika tidak sekalian untuk membuka layanan lewat aplikasi. Karena di sana para konsumen ini mencari, memilih, dan memililah makanan.
Oleh karena itu layanan pesan antar lewat aplikasi itu memberi apa yang konsumen butuhkan: variasi, kelengkapan pilihan, kemudahan penggunaan, dan kemudahan dalam melacak pesanan.
Namun, pernahkah kamu tertipu ketika memesan makanan? Entah karena rating-nya bagus, tapi setelah dicoba kokya b-aja. Atau, karena sudah kepinginnya makanan itu, walau rating-nya kecil, apakah akan tetap dipesan?
Coba sini bagi-bagi pengalaman kurang mengenakan Kompasianer dengan menambahkan label Beli Makanan Online (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI