Familiar dengan istilah generasi "sandwich"? Itu merupakan sebutan bagi genarasi yang terhimpit/terjepit di tengah karena harus mengurus anak dan orang tuanya.
Jika bisa dianggap sebuah fenomena, barangkali, ini jadi fenomena tak berujung --tiada akhir. Karena ini memang biasa terjadi begitu saja, tanpa persetujuan maupun keinginan.
Seseorang bisa masuk dalam generasi "sandwich" karena merasa dilimpahi tanggung jawab untuk merawat orang tuanya; padahal di sisi lain, sudah memiliki rumah tangga yang juga harus dihidupi.
Permasalahan yang dihadapi bukan sekadar perkara finansial, bisa meluas hingga psikis seseorang misalnya.
Apakah Kompasianer ada yang sudah ada atau baru mengalami hal tersebut? Lantas, bagaimana caranya agar bisa keluar maupun lancar menjalaninya?
Kompasianer bisa sampaikan opini atau tip dalam mengatasi masalah berikut dengan menambahkan label Beban Generasi Sandwich (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H