Kompasianer, apakah Anda orangtua yang gemar memperdengarkan dongeng sebelum tidur kepada anak? Atau bisa jadi, justru Anda lah yang memiliki memori didongengkan oleh orang terkasih? Kangen nggak sih?
Mumpung pemerintah sedang gencar mengimbau kita untuk beraktivitas di rumah, bagaimana jika kita manfaatkan momen ini untuk mendongeng di tengah-tengah keluarga? Daripada bosan di tengah ancaman Covid-19, lebih baik mendongeng saja!
Akivitas mendongeng sebenarnya sangatlah lekat dengan budaya kita. Leluhur kita memanfaatkan dongeng sebagai medium untuk menyampaikan sejarah lisan dan nilai budi pekerti.Â
Tak lupa, mereka menggunakan boneka, wayang, dan properti lainnya supaya ceritanya lebih mudah dimengerti. Dengan menikmati dongeng, imajinasi anak-anak akan lebih berkembang, selain juga ampuh merangsang perkembangan motorik dan kemampuan komunikasinya.
Namun masalahnya, anak-anak lebih terbiasa dengan gadget daripada buku cerita. Lalu bagaimana ya cara mereka tertarik dengan buku secara fisik sembari memainkan jari-jemarinya memeragakan adegan dalam kisah dongeng?
Kompasianer, Anda memiliki tips supaya anak menikmati dongeng? Di Hari Dongeng Sedunia ini mari berbicara tentang budaya mendongeng kita. Mungkin Anda punya pengalaman, opini atau malah mau menulis dongeng di Kompasiana yang kemudian Anda bacakan untuk anak? Yuk berkontribusi ciptakan kisah dongeng berkualitas untuk anak-anak!
Silakan tulis di Kompasiana dan berikan label Hari Dongeng 2020 (menggunakan spasi) pada setiap konten yang Anda buat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI