Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Topik Pilihan] Gerakan Pemuda di Ruang Digital

28 Oktober 2019   20:30 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:47 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diolah dari AFP Photo/Loic Venance via kompas.com

Lama tak terdengar sepak terjang kaum muda di Karang Taruna, mungkinkah kini gerakan pemuda beralih medium ke ruang digital?

Sebutlah pembuatan petisi di change.org, penggalangan dana di media sosial dan platform digital, milis di email, hingga ajakan aksi lewat Whatsapp Group. Meski demikian, tak semua pemuda merasa nyaman membuat gerakan di ruang digital. Ada pula yang masih mencoba berkarya dalam kelompok-kelompok konvensional.

Diskursus ini belum lama menyeruak muncul pada linimasa Awkarin. Melalui akun Twitter-nya, Awkarin mengajak warganet untuk membuat komunitas aktivis yang bergerak di bidang lingkungan, sosial, dan HAM. Ajakan ini, direspons beragam oleh warganet.

"Pengen deh bikin komunitas activist gitu, utk daerah jakarta ya. Segala activist, lingkungan, sosial, ham dll bisa join. Dan tiap minggu kita ngadain pertemuan/ngumpul bareng gitu buat diskusi program apa atau apa kontribusi yg bisa kita buat utk negeri ini. Ada yg mau ga ya..." cuitnya pada Sabtu (26/10/2019) lewat akun @awkarin.

Aktivitas semacam yang ditawarkan oleh Awkarin sejatinya dapat menjadi solusi bagi kaum muda yang makin ke sini kian dicap pemalas berorganisasi. Jika memang belum ingin bertemu wajah, berjejaring dan berkontribusi pun kini bisa dilakukan secara daring. Daripada tidak sama sekali.

Tapi benarkah gerakan pemuda di dunia maya cukup punya taring di masa ini? Sementara kaum muda Indonesia sesungguhnya sudah memiliki bekal gerakan pemuda yang mengakar dalam sendi-sendi terkecilnya. Sebutlah Karang Taruna, organisasi pelajar, organisasi pemuda berbasis agama, hingga himpunan mahasiswa.

Akankah kini kehadiran organisasi kepemudaan luring tidak lagi penting dibanding gerakan yang dihimpun di ruang digital? Ataukah Anda masih suka datang berkegiatan di organisasi kedaerahan Anda?

Silakan tulis opini, ulasan, atau reportase Kompasianer dengan menambahkan label Gerakan Pemuda Digital (menggunakan spasi) pada setiap artikel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun