Wacana pemindahan Ibu Kota kembali mengemuka ke publik setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas pada Senin (29/04/2019) di Kantor Presiden.
Melalui akun Twitter Presiden Joko Widodo menulis, "DKI Jakarta kini memikul dua beban sekaligus: sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Banyak negara memindahkan ibu kotanya, sementara kita hanya menjadikannya gagasan di setiap era Presiden."
Menanggapi Presiden, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan 3 alternatif untuk pemindahan Ibu Kota Jakarta. Pertama, Ibu Kota tetap di Jakarta namun dibangun distrik khusus pemerintahan di Istana dan Monas. Kedua, Ibu Kota berada di kawasan Jabodetabek. Sedangkan alternatif ketiga, yaitu berada di luar Pulau Jawa yang akan membutuhkan biaya Rp 466 triliun jika luas lahannya 40 ribu hektar.
Melalui Instagram, Presiden pun mengajukan pertanyaan kepada netizen di manakah lokasi ideal untuk menjadi Ibu Kota pengganti Jakarta.
Mari beramai-ramai jawab pertanyaan ini dengan artikel. Apakah tanggapan Kompasianer terhadap rencana pemindahan Ibu Kota? Setujukah Anda? Jika jawabannya ya, di manakah daerah yang tepat sebagai pengganti Ibu Kota Jakarta dan apa alasannya?
Unggulkan lokasi jagoan Anda dalam artikel. Jangan lupa tambahkan label PemindahanIbuKota (tanpa spasi) pada setiap artikel. Usulan kota yang terkumpul di Kompasiana akan diupayakan untuk disampaikan kepada pihak penanggungjawab terkait.
Kompasianer juga bisa menyampaikan opininya tentang pemindahan Ibu Kota pada laman Pro-Kontra: Daripada Memindahkan Ibu Kota, Lebih Baik Masalah di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H