Dari beberapa judul film yang dirilis, belakangan banyak film yang skenarionya hasil adaptasi dari novel, komik, maupun cerita pendek.
Tentu ada beragam keputusan mengapa film adaptasi dibuat, tapi rasa-rasa dengan mengangkat cerita adaptif dari novel, misalnya, ke layar lebar jadi bisa diperkirakan jumlah penonton yang bakal menonton walaupun itu juga tidak pasti karena ada ekspektasi tersendiri dari penonton yang sudah membaca bukunya.
Akan tetapi yang perlu dipertegas dari maraknya film adaptasi ini adalah bukan berarti saat ini kekurangan penulis naskah film orisinal. Film adaptasi, secara bisnis, mungkin lebih menguntungkan daripada naskah film orisinal.
Namun, film memang seperti perjudian: ketika pembuat film berhasil membuat film adaptif, apakah benar-benar bisa diterima oleh pembaca bukunya ketika menonton?
Menurut Kompasianer, apakah strategi membuat film adaptasi justru akan menguntungkan pembuat film tersebut? Atau justru sebaliknya, dengan cerita yang diangkat menjadi film akan mentuntungkan buku itu sendiri?
Sampaikan opini/pendapat pada laman Pro-Kontra: Siapa Diuntungkan dari Film Adaptasi, Film atau Buku?
Selamat Hari Film Nasional, Kompasianer...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H