Berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret 2019 elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengalami penurunan. Sementara elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami peningkatan.
Elektabilitas nomor urut 01 turun 3,4 persen atau menjadi 49,2 persen dari 52,6 persen pada Oktober 2018. Sedangkan pasangan nomor urut 02 meningkat dari dari 32,7 persen pada Oktober 2018 menjadi 37,4 persen pada survei Litbang Kompas kali ini.
Dengan kata lain, selisih di antara keduanya kini menjadi 11,8 persen.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.
Dilansir Kompas, Peneliti Litban Kompas Bambang Setiawan menyebutkan, penurunan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf disebabkan dari beberapa hal salah satunya adanya perubahan perubahan pandangan atas kinerja pemerintahan. Penurunan kepuasan masyarakat ini terjadi terhadap kinerja bidang politik-keamanan, hukum, dan sosial.
"Karena itu, meski tingkat kepuasan masyarakat berada di angka cukup tinggi, yakni 58,8 persen menyatakan puas, angka itu turun signifikan dibanding tahun lalu yang mencapai 72,2 persen," kata Bambang.
Selain itu turunnya elektabilitas Jokowi-Amin disebabkan perubahan dukungan di sejumlah aspek demografis dalam enam bulan terakhir.
Dari segi usia, perpindahan pilihan terjadi pada generasi tua (53-71 tahun) dan generasi milenial matang (31-40 tahun). Generasi tua atau generasi baby boomers sebelumnya 58,1 persen mendukung Jokowi-Amin, tetapi kini turun menjadi 48,9 persen.
Pada generasi milenial matang, elektabilitas turun 9,1 persen. Proporsi kedua generasi itu 48 persen dari total pemilih Jokowi-Amin sehingga cukup memengaruhi elektabilitas.
Sementara itu, dilihat dari indikator pendidikan pemilih, ada gejala sedikit beralihnya pendukung Jokowi-Amin ke Prabowo-Sandi, terutama pada kelompok berpendidikan menengah dan tinggi. Pemilih berpendidikan rendah yang menjadi basis terbesar Jokowi-Amin juga berkurang, selain tersedot ke Prabowo-Sandi, juga terdorong menjadi responden yang menjawab rahasia.
Kompasianer, bagaimana pandangan Anda terhadap turunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan naiknya elektabilitas Prabowo-Sandi berdasarkan hasil survei Litbang Kompas ini? Tuliskan segala bentuk opini Anda di Kompasiana dengan menyertakan label ELEKTABILITASPILPRES2019 (tanpa spasi) pada tiap artikelnya.