Setelah dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola pada 22 Desember 2018, terdapat 240 laporan yang masuk melalui hotline yang dibuka sampai saat ini. Namun, dari sekian banyak laporan, hanya ada 47 laporan yang ditindak lanjuti terkait skandal pengaturan skor sepak bola Indonesia.
Selain itu PSSI juga telah memintai keterangan dari 25 akun media sosial, Twitter dan Instagram, yang dipanggil guna membantu Komite Disiplin (Komdis) PSSI mengumpulkan bukti pengaturan skor di sepak bola Indonesia.
Dugaan adanya sindikat mafia pengaturan skor terus didalami. Pengusutan tersebut telah mengeluarkan empat tersangka yaitu Dwi Irianto, mantan anggota Komisi Disiplin PSSI; Johar Lin Eng, anggota Komite Eksekutif PSSI; dan dua nama lainnya Priyanto, mantan anggota Komisi Wasit PSSI; dan anaknya, Anik.
Terkait pengaturan skor ini juga akan jadi agenda utama PSSI pada kongres tahunan yang akan dihelat pada 20 Januari 2019 di Bali. Tentu sebagai penikmat dan penonton sepak bola Indonesia berharap banyak pada hasil kinerja Satgas Antimafia Bola ini.
Komitmen untuk membawa sepak bola lebih baik bukan hanya menjadi tugas PSSI semata, melainkan seluruh elemen masyarakat, terlebih kasus pengaturan skor ini sudah berlangsung lama. Melihat kondisi sepak bola tanah air sekarang ini, kami mengajak Kompasianer untuk ikut memberi kritik atau saran atas isu tersebut dengan menambahkan label PengaturanSkor (tanpa spasi) pada setiap artikel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H