1998 sejarah kelam terukir dalam catatan sejarah bangsa Indonesia. Kala itu ribuan mahasiswa melakukan demonstrasi, menuntut turunnya Presiden Soeharto dari jabatan dan menegakkan reformasi. Soeharto pun mundur dari jabatannya.
"[...] Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden Republik Indonesia, terhitung sejak saya bacakan pernyataan ini, Kamis 21 Mei 1998," kata Soeharto dalam pidato pengunduran dirinya sekaligus penanda runtuhnya Orde Baru dan masuknya angin segar bernama reformasi.
Reformasi dianggap bisa membawa bangsa ini menjadi lebih demokratis. Masyarakat pun seolah dijanjikan memiliki harapan kehidupan berbangsa dan bernegara lebih baik, aman, adil, dan tentu saja, lebih sejahtera.
Hanya sejak reformasi itu dimulai hingga genap 20 tahun kini belum ada tanda-tanda membaiknya negara ini bagi masyarakat.
Lantas bagaimana tanggapan Kompasianer mengenai momentum reformasi tahun ini, apakah sudah seperti yang dicita-citakan atau justru semakin jauh?
Atau bagaimana juga tanggapan Anda soal pemerintah yang belum mengungkap dalang Tragedi Trisakti dan Semanggi beberapa hari sebelum lengsernya Soeharto?
Tuliskan semua opini, analisis, reportase, atau juga kisah-kisah yang seputar momentum Mei 1998 dengan label 20 TAHUN REFORMASI (tanpa spasi) di Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H