Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

"May Day is Fun Day"?

30 April 2018   15:10 Diperbarui: 30 April 2018   20:57 2152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Kompas.com/Herudin

Peringatan Hari Buruh tahun ini Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Hanif Dakiri kembali mengusulkan kalau Hari Buruh sebaiknya dilakukan dengan cara-cara menarik.

"Dalam mengekspresikan, menyuarakan, atau menyalurkan aspirasi diisi melalui kegiatan-kegiatan positif serta menyenangkan bagi serikat pekerja atau serikat buruh," ujar Hanif. "May Day is fun day," lanjutnya.

Apa yang dimaksud dengan 'Fun Day' menurut M. Hanif Dakiri adalah: dalam penyampainnya (aspirasi) bisa melalui karnaval atau pawai keliling.

Namun, usulan tersebut langsung dimentahkan oleh M. Yahya, juru bicara Gerakan Buruh untuk Rakyat (Gebrak), katanya (usulan dari Menaker) tidaklah tepat, membelokkan sejarah Hari Buruh itu sendiri.

"Hari Buruh adalah kemenangan buruh di Haymarket Chicago, AS, yang memangkas jam kerja dari 20 jam menjadi delapan jam," kata M. Yahya di Gedung LBH Jakarta.

Jadi, setujukah Kompasianer dengan usulan Menteri Ketenagakerjaan terkait Hari Buruh menjadi 'fun day'? Atau, adakah usulan dari Kompasianer untuk memperingati Hari Buruh?

Tuliskan pendapat atau reportase terkait Hari Buruh dengan label: May Day 2018 (tanpa spasi) pada setiap artikel.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun