Peringatan Hari Buruh tahun ini Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Hanif Dakiri kembali mengusulkan kalau Hari Buruh sebaiknya dilakukan dengan cara-cara menarik.
"Dalam mengekspresikan, menyuarakan, atau menyalurkan aspirasi diisi melalui kegiatan-kegiatan positif serta menyenangkan bagi serikat pekerja atau serikat buruh," ujar Hanif. "May Day is fun day," lanjutnya.
Apa yang dimaksud dengan 'Fun Day' menurut M. Hanif Dakiri adalah: dalam penyampainnya (aspirasi) bisa melalui karnaval atau pawai keliling.
Namun, usulan tersebut langsung dimentahkan oleh M. Yahya, juru bicara Gerakan Buruh untuk Rakyat (Gebrak), katanya (usulan dari Menaker) tidaklah tepat, membelokkan sejarah Hari Buruh itu sendiri.
"Hari Buruh adalah kemenangan buruh di Haymarket Chicago, AS, yang memangkas jam kerja dari 20 jam menjadi delapan jam," kata M. Yahya di Gedung LBH Jakarta.
Jadi, setujukah Kompasianer dengan usulan Menteri Ketenagakerjaan terkait Hari Buruh menjadi 'fun day'? Atau, adakah usulan dari Kompasianer untuk memperingati Hari Buruh?
Tuliskan pendapat atau reportase terkait Hari Buruh dengan label: May Day 2018 (tanpa spasi) pada setiap artikel.