Ujian Nasional untuk tingkat SMA kali ini dikeluhkan terlalu sulit oleh para siswa. Mereka beralasan, soal ujian yang mereka terima tidak sesuai dengan kisi-kisi yang biasa dipelajari di sekolah. Alhasil mereka mengungkapkan keluhan mereka di media sosial dan menjadi viral.
Menanggapi soal Ujian Nasional yang terlalu sulit, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Muhamad Abduh mengatakan soal yang dikeluhkan tersebut sebenarnya sudah sesuai dengan kisi-kisi yang diberikan.
"Dari perspektif kami, soal-soal yang diujikan sudah sesuai dengan kisi-kisi yang ditetapkan," ujar Abduh seperti dikutip dari Kompas.com.
Namun untuk tipe soal Ujian Nasional, Abduh mengakui bahwa saat ini ada perubahan dari tahun sebelumnya.
Menurutnya, Kemdikbud mulai memberlakukan soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau 'high order thinking skills' (HOTS) pada ujian tahun ini. Dengan tujuan, meningkatkan kualitas Ujian Nasional dan mengetahui kemampuan siswa.
"Untuk tahun ini, baru 10 persen dari jumlah soal untuk yang memerlukan daya nalar tinggi," terang Abduh seperti dikutip dari Antaranews.
Kompasianer, bagaimana pendapat Anda tentang adanya metode HOTS di Ujian Nasional kali ini? Sudahkah tepat dan berdampak baik kepada para siswa? Atau Anda punya pendapat lain tentang metode yang tepat untuk ujian nasional?
Sampaikan ulasan, opini dan reportase Anda di Kompasiana dengan menyertakan label: UN 2018 (tanpa spasi) pada artikel Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H