Memiliki berat badan ideal dan ramping bak artis idola adalah dambaan banyak orang. Untuk mewujudkannya tak jarang orang rela bersusah payah untuk menurunkan berat badan, salah satunya dengan mengikuti program diet dari media sosial.
Sayangnya kebanyakan saran diet tersebut tak memiliki standar sehat dan tidak disarankan oleh ahlinya. Seperti dikutip dari Kompas.com, masyarakat kerap memilih diet yang malah membahayakan tubuhnya sendiri. Demi memiliki bobot tubuh ideal, banyak orang yang memilih tidak sarapan, memangkas asupan karbohidrat secara signifikan, dan lebih banyak mengonsumsi protein.
National Osteoporosis Society (NOS) menjelaskan perilaku diet tersebut disebabkan karena gaya hidup influencer yang publik lihat di sosial media (sumber). Padahal program diet yang keliru dan tidak sesuai kebutuhan malah bisa mengancam kesehatan tulang, terutama bagi anak muda, yaitu berisiko tinggi kekurangan kalsium, hingga akhirnya mengalami osteoporosis.
Maka bila ingin melakukan diet sebaiknya di bawah pengawasan dokter spesialis gizi agar dapat dipastikan jenis diet apa yang paling sesuai. Dokter akan memberi panduan pola makan diet yang tepat sesuai kondisi kesehatan pasien. Dengan pengawasan dokter pelaksanaan program diet akan lebih aman karena proses penurunan berat badan terus dipantau.
"Kalau tidak sesuai target dievaluasi apa yang perlu diperbaiki. Jangan hanya melakukan diet sendiri. Berat badannya turun tapi risiko penyakit meningkat karena kebanyakan konsumsi lemak jenuh," ungkap dr. Cindiawaty Pudjiadi, seperti dikutip dari Kompas.com
Kompasianer, bagaimana diet sehat menurut Anda? Sampaikan ulasan, opini dan reportase Anda di Kompasiana dengan menyertakan label: CERITADIET (Tanpa Spasi) pada artikel Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H