Setelah melalui periode pencalonan nominasi, akhirnya proses voting Kompasiana Awards 2017 dibuka!
Puluhan nama Kompasianer favorit yang dicalonkan telah kami himpun dan pilih dengan serangkaian proses. Di antaranya, kami mempertimbangkan keaktifan nomine di Kompasiana. Misal: kuantitas dan kualitas berinteraksi di Kompasiana, aktivitas saat event onlinedan offline, dan kualitas tulisan.
Nah, kini telah terpilih sejumlah nomine yang kategorinya serupa dengan tahun-tahun sebelumnya. Apa saja kategorinya?
Kompasianer of The Year 2017. Kategori ini adalah wujud apresiasi kepada Kompasianer yang telah berkontribusi memberikan manfaat kepada Kompasiana dan seluruh pembaca Indonesia. Kompasianer of The Year akan dipilih langsung tim Kompasiana dan diumumkan pada saat puncak acara Kompasianival 2017.
Selain Lifetime Achievement dan People Choice yang tanpa melalui mekanisme vote, ada 4 kategori lain yang selalu hadir setiap tahun. Empat kategori ini membutuhkan partisipasi Anda karena pemenangnya akan ditentukan berdasarkan jumlah suara yang diperoleh. Keempat kategori antara lain Best in Citizen Journalism, Best in Opinion, Best in Specific Interest dan Best in Opinion. Keempat kategori tersebut hadir mewakili kecenderungan gaya penulisan artikel di Kompasiana. Dalam setiap kategori tersebut, telah kami siapkan 5 nomine yang siap untuk Anda pilih.
Periode pemilihan nomine dimulai dari tanggal 24 September hingga 13 Oktober 2017. Semua Kompasianer hanya dapat memberikan satu suara untuk satu orang nomine pada setiap kategori. Ingat! Karena satu suara akan sangat berharga untuk Kompasianer Favorit Anda, jangan sampai melewatkan periode voting ini!
Langsung saja, berikut adalah daftar nama para nomine Kompasiana Awards 2017:
Kategori: Best in Citizen Journalism
- Bambang Setyawan
Kompasianer yang berdomisili di Salatiga ini dikenal sebagai Kompasianer yang hobi menulis laporan tentang wisata, budaya, regional, dan sesekali membahas politik. Artikelnya sering mendapat kunjungan dari ribuan pembaca. - Cucum Suminar
Jika Anda senang membaca laporan regional dari sudut pandang warga, bacalah ulasan Cucum Suminar. Laporan pandang mata ulasannya dapat membuka wawasan Anda mengenai apa yang sedang terjadi di Batam, Kepulauan Riau, dan sekitarnya. - Hendra Wardhana
Asal Yogyakarta dan penyuka Kahitna. Itulah 2 hal yang tidak dapat dipisahkan dari Kompasianer yang satu ini. Penyampaian kisah humaniora ditulisnya secara sederhana dengan gaya pengemasan yang menarik dan enak untuk dinikmati. - Nanang Diyanto
Mempunyai hobi dalam dunia fotografi, ia sering menyuguhkan laporan reportase wisata maupun budaya. Mata pembaca juga sering dimanjakan oleh hasil jepretannya yang ciamik. - Wayan Budiartha
Bergabung di Kompasiana sejak 2009. Pria yang berdomisili di Bali ini aktif menulis laporan mengenai regional, humaniora dan wisata, ia juga mampu mengangkat ragam hal yang tampak sepele tetapi penuh makna, yang kadang terlewatkan di sekitar kita.
Kategori: Best in Opinion
- Marlistya Citraningrum
Melalui opininya, akademisi yang satu ini kerap mengajak pembaca untuk menghemat energi sekaligus memelihara lingkungan lewat artikel-artikelnya yang ringan dan merefleksikan keseharian. - Motulz Anto
Tak hanya menulis opini dan pengalamannya, praktisi bidang media ini sering menambahkan ilustrasi hasil sketsa tangannya ke dalam artikel. Pernah lihat hasil jepretannya? Oke punya. - Syahirul Alim
Mengangkat fenomena yang tengah ramai diperbincangkan dan mengolahnya dalam alam pikir kemanusiaan, filsafat, agama, dan politik. Membaca tulisannya di tengah situasi masyarakat yang kadang penuh amarah, bisa sangat menyejukkan. - Yon Bayu
Menuangkan gagasannya di bidang politik dengan opininya yang tajam dan kerap menuai banyak komentar baik pro maupun kontra. Pula populer dan rajin berinteraksi di kalangan Kompasianer. - Zulfikar Akbar
Tulisan olahraga, sosial, dan politik yang disajikannya kadang dikemas jenaka dan satir, tanpa mengurangi kekuatan gagasan di dalamnya. Memiliki profesi sebagai jurnalis, artikelnya ditulis dengan sudut pandang yang tajam.
Kategori: Best in Fiction
- Andi Wi
Satu dari sekian banyak prosais terbaik Fiksiana ini sudah membuat buku "Ritual 5 Menit". Tahun ini namanya kembali masuk nominasi Fiksiana of The Year 2017. Karyanya menjadi menarik dan menggelitik setelah kamu selesai membacanya. Coba dan percayalah. - Jansori Andesta
Ia adalah penyair yang rutin menulis puisi-puisi bertema sosial-politik. Ada getir dan satir untuk setiap puisi-puisinya. - Lilik Fatimah
Cerpenis. Hampir setiap karyanya tentang kehidupan percintaan remaja. Seperti halnya karya teenlitlain, cerpen-cerpen Lilik Fatimah akan terasa dekat dengan kehidupan kita. Ia juga sudah menulis buku kumcer dan beberapa terlibat dalam antologi cerpen. - S Aji
Jika kita melihat sastra sebagai kontrol sosial, cobalah baca karya-karya S. Aji. Argumen-argumen dalam puisi dan cerpennya menjadi penting untuk kita baca dan renungkan. - Wahyu Sapta
Dengan genre sastra Populer yang kini mulai meluas dan menemukan pembacanya sendiri, di sanalah kemudian karya-karya Wahyu Sapta pantas diperbincangkan. Selain melankolis, ia juga mampu meracik sebuah cerita yang menarik.
Kategori: Best in Specific Interest
- Bambang Trim
Kompasianer yang berprofesi sebagai editor, penulis, dan konsultan penerbitan ini merespons kebutuhan pembaca yang ingin mengetahui seluk beluk dunia kepenulisan. Mulai dari kiat menulis, perihal bahasa hingga penghitungan pajak. - Boris Toka Pelawi
Segar dan jenaka. Khas anak muda, penulis ini gemar menuliskan peristiwa yang ditemuinya di kampus dan pergaulan sekitarnya. Cara mengatasi galau adalah salah satunya. - Darwin Arya
Bali tak hanya Kuta. Penulis yang bekerja di bidang travel dan hospitalityini tahu persis bagaimana cara menyajikan artikel jalan-jalan dengan tips asyik, gaya bahasa yang hangat, dan tampilan visual yang menarik. - Dewi Puspasari
Akademisi penyuka kucing yang satu ini tak pernah ketinggalan menonton film apapun genre-nya. Kemudian ia menulis artikel reviewyang tak sekadar mengulas, tetapi juga menyorotnya dari sisi yang berbeda. - Listhia H. Rahman
Ia dikenal sebagai seorang sarjana ilmu gizi yang tak pernah pelit berbagi tips. Artikelnya yang selalu mengajak pembaca untuk hidup sehat itu terasa demikian menarik karena dikemas santai layaknya catatan harian.
