Kasus Rosita yang tabungannya bernilai Rp42 juta tidak diakui sekolah menyita perhatian. Pihak sekolah menerangkan bahwa tabungan Rosita hanya senilai 156 ribu, namun pihak keluarga membantahnya. Disebut bahwa Rosita sampai mencoba bunuh diri karena takut orangtuanya marah.
Masyarakat di lingkungan tempat tinggal Rosita mengharapkan agar kasus ini dibawa ke jalur hukum, tapi pihak keluarga menolak dan menginginkan sekolah melakukan sumpah pocong. Melihat kasus ini, sudah seharusnya digalakkan literasi keuangan untuk semua kalangan masyarakat.Â
Kompasianer, apa pendapat Anda mengenai pentingnya berliterasi keuangan untuk kasus ini? Tuliskan opini Anda dengan menyertakan label Literasi Keuangan pada artikel Anda.