Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Wiji Thukul, Penegakkan HAM dan Indra Sjafrie di Antara Headline Pilihan Kompasiana

4 Januari 2017   19:20 Diperbarui: 4 Januari 2017   21:01 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hoax dan kebodohan. Keepo.me

Memasuki awal tahun 2017, Kompasiana tetap dialiri artikel dengan jumlah yang besar setiap harinya. Dari seluruh artikel yang dimoderasi, dipilih ulasan ulasan yang layak mendapat label "pilihan" dan ulasan yang komperhensif, unik, atau menggunakan sudut pandang yang berbeda, layak untuk mendapat posisi "Headline."

Dengan derasnya aliran artikel setiap harinya, mungkin Anda melewatkan beberapa headline yang menarik dan layak untuk Anda baca. Berikut ini adalah 5 headline pilihan untuk hari ini.

1. Budaya "Hoax" dan Peningkatan Kebodohan Kita

Ilustrasi hoax dan kebodohan. Keepo.me
Ilustrasi hoax dan kebodohan. Keepo.me
Berita hoax seakan telah menjadi sebuah fenomena sosial. Penyebaran dan kegemaran masyarakat terhadap berita palsu yang belum tentu memiliki kebenaran justru menjadi konsumsi dan kebiasaan sehari-hari.

Jika dulu konten-konten hoax lebih banyak muncul dari informasi seputar investasi dan kesehatan, kini hoax lebih banyak tersebar untuk konten-konten agama dan politik.

Memang perlu ketegasan soal hukuman yang harus diterima oleh para penyebar hoax tersebut, karena bagaimanapun mudahnya penyebaran informasi palsu semakin banyak merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara bukannya mencerdaskan atau membangun.

Selengkapnya 

2. 12 Fitur Pengaman Uang Kertas Baru Seratus Ribu

Rupiah baru yang diluncurkan akhir tahun lalu. Kompas.com
Rupiah baru yang diluncurkan akhir tahun lalu. Kompas.com
Uang kertas Tahun Emisi (TE) 2016 memang sangat ‘sexy’. Terbukti, begitu diterbitkan oleh Presiden Republik Indonesia pada 19 Desember 2016 lalu di Bank Indonesia, berbagai berita viral membahana melalui medsos, baik di Facebook, Twitter, hingga Whatsapp.

Sebenarnya uang baru ini memiliki 12 fitur pengamanan. Pertama untuk mengecek keasliannya bisa melalui halaman www.BI.go.id. Langkah kedua bisa melalui halaman www.peruri.co.id. Untuk langkah langkah selanjutnya Anda bisa baca selengkapnya di artikel ini.

Penerapan seluruh tingkat fitur pengaman pada uang kertas tersebut memiliki tujuan untuk mempersulit niat orang jahat memalsukannya. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia  dalam pesannya yang menyatakan, “Fitur pengaman harus ditingkatkan, dan teknologi yang dimiliki oleh negara Indonesia harus mampu mencegah pemalsuan uang”.

Selengkapnya

3. Indra Sjafrie di Antara Eks Pelatih Piala AFF U-19

Indra Sjafrie KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO.
Indra Sjafrie KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO.
Menjelang Kongres Tahunan pada minggu kedua Januri 2017, ramai dibicarakan sosok calon pelatih Timnas yang akan menangani Timnas level U-19 hingga Senior. Terutama untuk Timnas U-22/U-23 yang memiliki agenda cukup banyak di 2017.

Nama Indra Sjafrie, pelatih Bali United yang sukses membawa Timnas U-19 mencatat sejarah dengan menjuarai Piala AFF U-19 untuk pertama kalinya kembali mencuat ke permukaan. Di 2017 ini ada beberapa nama yang diincar oleh PSSI untuk mengisi kursi pelatih timnas U-19. Meski demikian sosok Indra Sjafrie masih patut untuk diperhitungkan untuk kembali melatih.

Jika pun nanti akhirnya PSSI memilih sosok Indra Sjafrie untuk menjadi pelatih Timnas U-22/U-23 tentu akan menarik melihat gaya eks pelatih PSP Padang dalam menerapkan PePePa yang selama ini identik dengan gaya bermain Evan Dimas dkk di Timnas Indonesia U-19. Namun Indra Sjafrie pun terbentur kontrak profesionalnya dengan klub yang dilatihnya sekarang Bali United hingga 2020 dan dia menargetkan tahun 2017 adalah tahun prestasi bagi timnya.

Selengkapnya

4. Napak Tilas Film Indonesia 2016 dari Sisi Awam

Ilustrasi. Somosocow.com
Ilustrasi. Somosocow.com
Berbicara tentang film Indonesia, kali ini saya sedikit lebih percaya diri membahasnya dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena lebih dari 25% film Indonesia yang tayang tahun 2016 sempat kutonton, jumlah yang pastinya lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Ada banyak hal yang bisa digarisbawahi selama menonton berbagai film Indonesia tahun 2016 lalu. Mulai dari kuantitas penonton, genre, hingga soal restorasi seperti film Tiga Dara yang dihidupkan kembali.

Dari beberapa hal ini dapat disimpulkan bahwa tahun 2016 perfilman lokal Indonesia menunjukkan harapan yang positif dengan jumlah penonton yang meningkat dan genre yang semakin beragam.

5. Ketahui Perjalanan Hidup Wiji Thukul Sebelum Menonton Filmnya

Poster sindiran kepada pemerintah atas kasus pelanggaran HAM. Kompas.com
Poster sindiran kepada pemerintah atas kasus pelanggaran HAM. Kompas.com
Wiji thukul adalah cerita penting dalam sejarah Orba yang tak patut diabaikan. Wiji Widodo, lahir dari keluarga penarik becak, tak menamatkan sekolah menengah untuk bekerja agar adik-adiknya bisa melanjutkan sekolah.

Film 'Istirahatlah Kata-kata' telah hadir di berbagai festival dunia seperti Locarno, Vladivostok, Hamburg, Manila, Busan, dan terakhir Nantes. Akhirnya mendapat layar di negeri sendiri. Pada pada 19 Januari 2017 mendatang di berbagai bioskop Indonesia.

Masih banyak pelanggaran HAM di Indonesia, tidak hanya kasus 98 atau kasus Munir belum mendapat keadilan dan penyelesaian dengan jelas. Melalui film 'Istirahatlah Kata-kata' semoga pemerintah akan tergerak untuk segera menyelesaikan masalah HAM di Indonesia.

Selengkapnya

(YUD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun