Pendidikan adalah kewajiban, tapi memilih di mana akan melanjutkan pendidikan adalah hak masing-masing individu. Saat ini ada banyak sekali instansi pendidikan hadir di Indonesia baik negeri maupun swasta.
Apalagi saat ini adalah momen di mana siswa tingkat akhir harus memutuskan akan ke mana ia melanjutkan pendidikannya. Ada banyak sekali instansi pendidikan di Indonesia yang berkualitas sangat baik, bahkan diakui dunia. Namun masih ada juga instansi yang hanya mengedepankan gelar, tanpa melihat esensi pendidikan yang didapat.
Inilah salah satu alasan yang melatarbelakangii banyaknya pelajar Indonesia yang menginginkan untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Mereka menganggap bahwa lulusan universitas luar negeri terkesan lebih mumpuni baik dari segi ilmu, wawasan, maupun mental. Dan begitu kembali ke Indonesia, lulusan luar negeri dianggap lebih diperhitungkan di dunia kerja.
Melihat hal ini, Kompasiana tertarik untuk menggelar jajak pendapat seputar lulusan universitas luar negeri. Kompasiana melontarkan pendapat "Kuliah di luar negeri lebih menjamin masa depan." Hasilnya, 4 Kompasianer mengatakan setuju dengan pendapat ini dan 3 Kompasianer menyatakan tidak setuju.
Salah satu yang mengamini pernyataan ini adalah Laksita Gama Rukmana. Ia menyatakan setuju bahwa lulusan luar negeri lebih menjamin masa depan. Menurutnya, siswa yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri memiliki satu keunggulan yaitu kecerdasan emosional.
"Sepengelihatan saya terhadap Dosen saya yang lulusan luarnegeri dan sepupu saya yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, orang yang pernah mengenyam pendidikan diluar negeri lebih cerdas secara emosional." tulis Laksita.
Bukan hanya Laksita yang mengatakan demikian. Secara terpisah, Direktur Presiden LPDP, Eko Prasetyo mengemukakan bahwa alumni pendidikan tinggi luar negeri merupakan salah satu aset bangsa yang potensial.
Apalagi jika dikelola dengan baik, kemampuan mereka dapat diarahkan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia dalam berbagai bidang.
"Setiap alumni LPDP wajib melaporkan kelulusannya, kemudian data akan dikelola. Kami akan melihat dari situ peminatan alumni dan memberikan program pelatihan serta pengembangan kemampuan," ujar Eko dikutip dari Kompas.comÂ
Senada dengan Laksita, Kompasianer Bagus Ramadhan juga mengatakan hal serupa. Menurutnya individu yang kuliah di luar negeri mendapat pengalaman yang berbeda. Serta kemampuan bahasa dan jaringan yang lebih luas.
"Walaupun ada orang yang mengatakan kuliah di luar dan di dalam sama, namun kuliah di luar negeri tetap yang terjamin, karena individu yang kuliah di luar negeri akan mendapat pengalaman, kemampuan bahasa negara tempat ia menimba ilmu, dan koneksi yang jauh lebih besar dibanding dengan orang yang kuliah di dalam negeri," tulis Bagus.