Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyimak 8 Opini Seputar Laskar Srikandi

18 Juli 2015   18:53 Diperbarui: 18 Juli 2015   19:20 2283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari banyaknya saran dan kritik para pengamat mengenai kesembilan Tim Pansel yang semuanya perempuan. Aldy M. Aripin menilai, harus ada keberanian lebih dari Tim Pansel untuk membuktikan kemampuannya dan keidependenan kinerja kerjanya. Terbebas dari konflik kepentingan ketika mengambil keputusan. Sebab, terlalu besar resikonya jika mereka tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.

6. Perempuan Pansel KPK, Kepercayaan Publik, dan Daya Saing Global

Isson Khairul menilai mengoptimalkan kinerja perempuan, dengan memberikan ruang lebih di kabinet, merupakan daya saing global yang harus terpenuhi. Kesetaraan jender harus benar-benar diterapkan secara maksimal. Artinya, pemerintah memang berharap banyak pada kaum perempuan. Bukan saja diharapkan untuk mendukung gerakan anti korupsi, tetapi justru diposisikan di barisan paling depan untuk memberantas korupsi. Kepada 9 perempuan itulah pemerintah berharap, agar mereka memilih komisioner KPK yang kredibilitasnya dapat dipertanggungjawabkan

7. Tantangan Untuk KPK

Banyaknya pendaftar posisi calon pimpinan KPK memberikan gambaran positif mengenai semangat bangsa ini membuat perubahan melalui upaya penegakkan hukum, pencegahan dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Komisioner KPK juga tidak selayaknya kebal hukum. Hal tersebut mengantisipasi terjadinya pelanggaran kode etik dan penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Artinya, ada banyak PR besar yang harus dibenahi oleh KPK. Alimudin Garbiz melihat bahwa 9 Pansel KPK yang baru merupakan langkah awal perubahan KPK kedepannya. 

8. Membaca Skenario Pansel KPK dalam Meloloskan 5 Orang Capim KPK

Kerja keras Pansel yang berusaha menjaring calon sebaik mungkin hanyalah sandiwara belaka. Lolosnya ke-194 orang calon pimpinan KPK itu, termasuk mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, hanyalah sebagai peserta peramai yang membuat seleksi calon pimpinan seolah-olah heboh. Melalui analisis opini dari Asaaro Lahagu, setidaknya kita diberi gambaran sederhana mengenai kemungkinan-kemungkinan siapa saja sosok yang akan memimpin ke depan. Ia melihat dari berbagai latar belakang sang calon yang sudah diseleksi sementara oleh 9 Srikandi ini.

Terlepas dari Pro dan Kontra yang ada, tindakan berani yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dengan memilih 9 Tim Pansel yang semuanya perempuan perlu kita apresiasi. Pemberian porsi politik yang demikian besar ini merupakan angin segar yang langka terjadi bagi kaum perempuan. (KML)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun