Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

10 Ulasan Kompasianer Terkait Kepergian Olga Syahputra

16 Mei 2015   04:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_412622" align="aligncenter" width="562" caption="Ilustrasi/Kompas.com"][/caption]

Pada hari Jumat (27/3/2015) dunia online menjadi ramai sejak berita resmi meninggalnya Olga Syahputra muncul pertama kali di Twitter. Diketahui bahwa sejak Juni 2014, pria yang terkenal lewat acara komedi Extravaganza ini dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura karena menderita penyakit meningitis. Sejak saat itu berita tentang keadaan Olga seolah meredup hingga akhirnya berita Olga mengembuskan nafas terakhir dikonfirmasi langsung oleh manajernya lewat stasiun TV.

Olga memang bukan sosok pahlawan di Indonesia, namun kematiannya membuat ramai dunia Online dan berbagai media. Hari ini Kompasiana memilih 10 opini tulisan kompasianer yang memberikan segala ulasan tentang Olga Syahputra:

Olga Meninggal, Cekcok di TV Dimulai

Kompasianer Arief Firhanusa dalam tulisan ini mengulas tentang segala pemberitaan mengenai meninggalnya Alm. Olga Syahputra di televisi. Ia berpendapat bahwa empati dan simpati sudah cukup didengungkan melalui ucapan belasungkawa disertai doa. Tetapi bila empati dan simpati berubah menjadi benci gara-gara di layar kaca seolah tak ada berita lain kecuali Olga dan nilai-nilai luhur Almarhum yang dijejal-jejalkan kepada pemirsa, maka harus dihentikan.

Olga dan Fenomena Artis Meninggal di Usia Muda

Kompasianer Gunawan dalam artikel ini mengulas 11 artis Indonesia terkenal yang meninggal saat usia muda, termasuk Alm. Olga syahputra. Ulasan artis-artis yang meningga di usia muda tersebut adalah Nike Ardila, Ryan Hidayat, Alda, Poppi Mercury, Richie Ricardo, Galang Rambu Anarki, Nita Tilana, Sukma Ayu dan Olga Syahputra.

Apakah Kematian Olga Syahputra membuar Orang-Orang Ini Sedih?

Kompasianer Ardy Winata menulis bahwa Olga adalah penghibur serba bisa dan punya banyak cerita selama menjalani karir yang sempat membawanya meraih label “komedian termahal” di Indonesia. Tak cuma penghargaan, kecaman dan kritik dari berbagai pihak tak jarang menjadi aral yang mengganggu kiprahnya di industri hiburan nasional. Tulisan ini memfokuskan sosok-sosok yang pernah berurusan atau menuai konflik dengan Olga, Namun karya dan kontribusinya di dunia hiburan Indonesia tidak lantas luruh akibat bermacam “ulahnya” di layar kaca. Ia tetap dicintai oleh banyak orang dan dianggap sebagai sosok inspiratif bagi siapa saja karena perjuangannya mencapai titik tertinggi kesuksesan sebagai komedian nasional benar-benar diawali dari nol.

Terimakasih Olga Syahputra

Kompasianer Abd. Ghofar mengulas tentang meninggalnya Olga Syahputra, mulai dari berita hoax yang menyebar di twitter dan kicauan kontroversial Farhat Abbas. Hingga akhirnya Olga dinyatakan resmi meninggal pada Jumat 27 Maret 2015 oleh situs berita online.

Belajar Kesuksesan Kepada Sosok Olga Syahputra

Kompasianer Edi Abdullah menulis tentang berbagai sisi positif yang dimiliki oleh Alm. Olga Syahputra, salah satunya adalah perjuangan Olga dalam meraih mimpi hingga berhasil menapaki puncak kesuksesan. Olga juga dituliskan sebagai sosok yang suka berbagi.

Menyayangkan Tayangan Kematian Olga Syahputra

Kompasianer Abd. Ghofar kembali menulis tentang meninggalkan Olga Syahputra. Kali ini mengulas tentang penayangan kematian Olga di televisi yang sangat disayakangkan karena meninggalnya Olga dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan finansial dengan membuat tayangan khusus sehingga memakan waktu yang terlalu berlebihan untuk menayangkannya.

Siapa yang "Diuntungkan" Dengan Kepergian Olga?

Kompasianer Topik Irawan juga mengkritisi media televisi yang terlalu berlebihan menayangkan kematian Olga Syahputra. Ia juga menyayangkan tentang kelahiran, pernikahan dan juga kepergian seorang selebritis yang selalu ditayangkan berlebih oleh media televisi, hingga masalah-masalah yang lebih penting di tanah air dilupakan.

Alm. Olga Syahputra Dikemas Murahan

Kompasianer Waldy juga menambah ulasan tentang kritik di media televisi tentang meninggalnya Alm. Olga Syahputra. Menurut dia beberapa acara ikut-ikutan memberikan jam tayang berlebih dan memberi segmen khusus untuk mengenang Olga. Setelah segmen itu selesai, mereka kembali lagi ke humor garing dan tidak jelas, seolah-olah sebelumnya mereka tidak merasa berduka, karena dianggap hanya topeng semata.

OLGAISME DAN PENCITRAAN MEDIA

Kompasianer Rinaldo Aldo menulis bahwa ketika Olga meninggal, tayangan televisi di berbagai media mendadak berubah untuk acara mengenang Olga.  Ia tidak setuju dengan penayangan tentang Olga diberikan waktu yang berlebihan karena frekuensi televisi adalah ruang publik, bukan hanya milik orang-orang yang berkaitan dengan Alm. Olga semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun