Seperti telah dijelaskan sebelumnya, Kompasiana tahun ini melakukan pengembangan rubrikasi dengan menambahkan rubrik-rubrik baru dan melengkapi beberapa rubrik dengan subrubrik. Sehubungan dengan adanya pengembangan tersebut, beberapa tulisan terpaksa mengalami konversi ke rubrik atau subrubrik baru. Hal ini juga terjadi saat Kompasiana mengalami perubahan total pada bulan Oktober 2009 lalu. Tapi apakah Kompasiana bisa mengonversi semua tulisan yang telah tayang sebelumnya? Jawabnya, tidak. Enjin tidak bisa menandai teks atau konteks sebuah tulisan untuk dipindahkan secara otomatis ke rubrik yang baru. Konversi ini, bagaimanapun, membutuhkan partisipasi aktif rekan-rekan Kompasianer. Misalnya untuk rubrik Peristiwa, Green, Lifestyle dan Olahraga yang murni rubrik baru. Karena baru, keempat rubrik ini hanya berisi beberapa tulisan yang secara acak dipindahkan oleh Admin untuk sekedar memenuhi ruang kosong. Selanjutnya, partisipasi Kompasianer sangat diharapkan dalam memindahkan kategori tulisan (misalnya dari Umum) ke rubrik-rubrik baru tadi. Demikian juga halnya dengan rubrik Bahasa dan Agama di Humaniora; Hukum, Birokrasi dan Militer di Polhukam. Tapi untuk beberapa kasus, konversi terpaksa dilakukan secara otomatis, yaitu untuk tulisan di rubrik-rubrik lama yang sebelumnya tidak memiliki subrubrik di dalamnya: Polhukam, Hiburan, Wisata, Teknologi dan Fiksi. Karena bila tidak dikonversi, tulisan-tulisan tersebut tidak lagi muncul, baik di Kompasiana maupun di Halaman Profil. Konversi sementara yang dilakukan adalah tulisan-tulisan yang ada di rubrik berikut:
- POLHUKAM dipindahkan ke rubrik POLITIK
- HIBURAN dipindahkan ke subrubrik GOSIP
- WISATA dipindahkan ke subrubrik JALAN-JALAN
- TEKNOLOGI dipindahkan ke subrubrik INTERNET
- FIKSI dipindahkan ke subrubrik PROSA
- RESENSI (EKSTRA) dipindahkan ke subrubrik BUKU (HIBURAN)
Tulisan-tulisan di keenam rubrik tersebut dipindahkan ke subrubrik terdekat atau pertama untuk sekedar memudahkan proses. Tentu akan banyak sekali tulisan yang tidak sesuai dengan teks dan konteksnya. Misalnya, semua puisi di rubrik Fiksi dipindah ke subrubrik Prosa. Tulisan soal hukum di rubrik Polhukam masuk ke Politik. Atau tulisan-tulisan yang berisi humor, film dan musik masuk ke subrubrik Gosip. Tapi, sekali lagi, ini semua dilakukan semata-mata untuk memudahkan proses konversi dan bersifat sementara, sambil rekan-rekan Kompasianer memindahkannya secara manual ke rubrik atau subrubrik yang paling sesuai dengan teks dan konteks tulisan. Semoga proses ini dimaklumi oleh seluruh Kompasianer dan partisipasi Kompasianer akan semakin memudahkan pembaca Kompasiana dalam menemukan konten yang mereka butuhkan. Baca juga:
- Kompasiana Baru 2010: Rubrik yang Lebih Fokus dan Beragam
- Kompasiana Baru 2010: Highlight Tulisan dan Headline di Tiap Rubrik
- Kompasiana Baru 2010: Letter to Admin dan PR Lainnya