Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Pemenang Lomba Blog Pelestarian Hutan

8 April 2014   01:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasiana - Hutan Indonesia Blog Competition

[caption id="" align="aligncenter" width="652" caption="Kompasiana - Hutan Indonesia Blog Competition"][/caption]

Bila dilihat dari udara, Indonesia seperti hamparan karpet hijau yang menyejukkan mata. Tidak mengherankan kalau negeri kita disebut sebagai paru-paru dunia. Hutan-hutan kitalah yang menyumbangkan udara segar bagi dunia. Sayangnya, kenyataan itu seperti cerita lama yang begitu indah dikenang.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, insting keserakahan manusia mulai melirik segala sesuatu sebagai komoditas, termasuk hutan. Hutan sedikit demi sedikit dibuka untuk dialihfungsikan jadi perkebunan atau permukiman. Flora dan fauna tersingkirkan, kehilangan habitatnya. Tempat resapan air hujan berkurang. Suku-suku pedalaman pun turut menjadi korban. Kearifan lokal yang dimaksudkan untuk menjaga hutan dimaknai sebatas mitos yang ketika tetap dijaga, itu justru menjadi penanda terbelakangnya seseorang atau masyarakat.

Kini, terlalu muluk predikat “paru-paru dunia” untuk disandang Indonesia. Yang ada justru negeri kita mengirimkan kabut asap hasil pembakaran hutan ke negeri tetangga. Belum setahun berselang sejak Singapura melayangkan protes atas asap hutan Indonesia yang menyelimuti Negeri Singa itu, pembakaran hutan kembali terjadi di Riau akhir-akhir ini. Pembakaran hutan seperti ritual tahunan yang haram jika ditinggalkan.

Apa jadinya negeri ini kalau kita terus-menerus membiarkan orang-orang yang tak bertanggung jawab membabat habis hutan kita? Seandainya Anda menjadi presiden, apa yang akan Anda lakukan untuk melestarikan hutan? Dengan berpijak pada pertanyaan itulah Kompasiana dan Yayasan Perspektif Baru mengadakan lomba untuk menampung aspirasi Anda sebagai generasi muda.

Dari sekian banyak tulisan yang disertakan dalam lomba ini, inilah daftar pemenangnya:

3 Pemenang Utama

10 Pemenang Hiburan Mendapatkan Voucher Pulsa Senilai @ Rp 250.000


  1. Hijau Hutanku Hijau Negeriku oleh Fitri Manalu
  2. Belajar dari Masyarakat Adat dalam Menjaga Hutan oleh Nanang Setiawan
  3. Jika Aku Presiden, Kujadikan Hutan sebagai Istanaku oleh Jumari Haryadi Kohar
  4. Lembaga Khusus Penyelamat Hutan Indonesia oleh Dwi Okta Nugraha
  5. Andai Kata Saya Presiden, Hutan Akan Saya Jual Habis oleh Ben B. Nur
  6. Kebijakan strategis Hutan, Akankah Berbuah Manis oleh Ahmad Andromeda
  7. Andai Aku Jadi Presiden: Menghidupkan Hutan dan Dihidupkan Hutan oleh Rado Purba
  8. Restorasi Hutan Mutlak Dilakukan oleh Agoeng Widodo
  9. Saya Akan Berdialog dengan Anak oleh Dixie240803
  10. Harga Mati Presiden untuk Kelestarian Hutan oleh Istiqomah Primasari

Selamat kepada para pemenang dan terima kasih kepada seluruh Kompasianer yang mengikuti lomba ini. Semoga suara-suara Anda dibaca oleh presiden dan calon-calon presiden 2014.

Kepada pemenang silakan verifikasi akunnya di SINI. Setelah itu kirim konfirmasi pemenang melalui email Kompasiana ke kompasiana[at]kompasiana[dot]com dengan subjek emailPemenang Pelestarian Hutan“. Sertakan juga Nama Lengkap, Nomor KTP/SIM/Passport, No. HP dan URL Akun Kompasiana di dalam email tersebut. (NUR)

Salam Indonesia hijau!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun