Salah satu indikator “kualitas” sebuah artikel bisa dilihat dari banyaknya nilai yang diberikan oleh pembaca. Di Kompasiana, ada nilai Aktual, Inspiratif, Bermanfaat, dan Menarik. Jika Kompasianer membaca satu artikel, maka masing-masing Kompasianer berhak merating artikel tersebut sesuai dengan pendapatnya. Satu Kompasianer hanya dapat merating sekali untuk satu tulisan. Artikel yang paling banyak dirating akan terpampang di kolom Teraktual, Inspiratif, Bermanfaat, dan Menarik di welcome page Kompasiana sesuai dengan nilai paling banyak diberikan. Berikut adalah artikel-artikel yang paling banyak dirating sepanjang 2014.
1. Tanggapan Tulisan Hazmi Srondol Mengenai Prabowo
[caption id="attachment_387129" align="aligncenter" width="496" caption="Prabowo Subianto /Kompasiana (kompas.com)"][/caption]
Artikel ini telah dibaca sebanyak lebih dari 24 ribu kali , diberi komentar sebanyak 361, dan mendapatkan rating paling tinggi sepanjang 2014 dengan jumlah 135 bintang. Tulisan ini adalah tanggapan dari Jack Soetopo tentang artikel yang berjudul “Prabowo & Misteri ‘Kedaulatan Negara’ di Pabrik Kertas PT KIANI”. Menurutnya, ada beberapa yang ia rasa kurang tepat dan bahkan cenderung berupa penipuan publik mengenai peran Prabowo yang pada saat itu masih digandang sebagai calon presiden dari Partai Gerindera.
Dalam tulisan yang diangkat menjadi Headline ini menjelaskan kembali (dari artikel yang ditanggapi) fakta mengenai kasus Wilfrida. Menurutnya tidak tepat jika mengatakan Prabowo Mendesak PM Malaysia untuk membebaskan Wilfrida karena hukum di Malaysia tidak seperti di Indonesia. Ia juga menjelaskan tentang usaha Prabowo di Pabrik Kertas Kiani yang memiliki banyak hutang dan PT Kiani yang “disita” bukan “dibeli” oleh JP Morgan Amerika.
2. Anggito Abimanyu Menjiplak Artikel Orang? (Bersumber dari Kolom Opini Harian Kompas 10 Februari 2014)
[caption id="attachment_387148" align="aligncenter" width="499" caption="Anggito Abimanyu (Dhoni Setiawan/Kompas.com)"]
Artikel yang dibuat oleh Penulis Ugm ini mengulas tentang opini yang diberikan oleh Anggito Abimanyu di Harian Kompas 10 Februari 2014. Anggito adalah salah satu pengajar di Universitas Gadjah Mada yang bergelar Doktor dari luar negeri. Artikel opini Anggito diduga menjiplak dari Hatbonar Sinaga dan penulis blog awam. Dalam artikel ini juga diulas berbandingan antara tulisan Anggito dan kedua penulis tersebut. Tak seharusnya seseorang yang berpendidikan dan bonafide harus melakukan plagiarisme saat menulis sebuah artikel. Tulisan ini telah dibaca sebanyak lebih dari 22 ribu kali, diberi 187 komentar, dan menjadi artikel kedua paling banyak dirating dengan 124 bintang.
3. Luar Biasa, Inikah Cara Tuhan Melindungi Jokowi?
[caption id="attachment_387149" align="aligncenter" width="499" caption="Joko Widodo (Kompas.com, Robertus Belarminus)"]
Artikel ini mengulas tentang ketepatan langkah-langkah yang diambil Joko Widodo saat masih mencalonkan sebagai Presiden. Mulai dari peringatan Taufik Kiemas kepada Jokowi (seusai pilgub DKI Jakarta) agar menjauhi Prabowo, pemilihan Jusuf Kalla sebagai calon presiden, dan PPP yang akhirnya memilih ke kubu Prabowo-Hatta. Menurut Bejo Al-Bantani, semua hal tersebut adalah campur tangan Tuhan untuk melindungi orang baik seperti Jokowi. Dan sudah seharusnya kita mendukung orang baik.
Artikel ini mendapatkan perhatian para pembaca walaupun tidak masuk ke Headline ataupun Trending Article di Kompasiana dengan lebih dari 54 ribu pembaca dan mendapatkan rating terbanyak ketiga sepanjang 2014 sebanyak 117 bintang.
4. Surat Getir buat Joko Widodo
[caption id="attachment_387151" align="aligncenter" width="499" caption="Joko Widodo (Tribunnews/Herudin)"]
Menjelang pilpres 2014, Yusran Darmawan menuliskan opininya tentang salah satu capres Joko Widodo yang membuatnya merinding. Dalam artikel tersebut, ia menggarisbawahi perkataan Jokowi dalam suatu debat presiden. Jokowi terlihat sangat berpihak pada rakyat kecil yang ia sebutkan namanya. Walaupun pada saat itu Jokowi mengatakannya dengan sangat datar, tak menggetarkan hati, dan mungkin banyak orang yang tidak tertarik, tapi menurut kompasianer satu ini kalimatnya itu laksana embun penyubur nasionalisme yang lama tertanam di dasar hati.
Kompasianer terbaik tahun 2013 ini juga menyamakan Jokowi dengan legenda aktivis pergerakan Soe Hok Gie yang selalu menginspirasi pejuang rakyat. Dalam tulisan yang menyedot perhatian pembaca sebanyak lebih dari 37 ribu kali ini, Yusran menyebutkan agar Jokowi tidak berkecil hati terhadap segala tuduhan yang ditujukan padanya dan tetap mengabdi pada level yang lebih tinggi. Tulisan ini mendapatkan rating terbanyak ke-empat sebanyak 110 bintang yang didominasi “inspiratif”.
5. Tak Tamat SMA Wanita Ini Jadi Menteri di Kabinet Jokowi
[caption id="attachment_387155" align="aligncenter" width="448" caption="Susi Pudjiastuti di depan salah satu dari 50 pesawatnya (sumber foto : bisnis.inspiratif.blogspot.com)"]
Keputusan Jokowi untuk mengangkat menteri yang tidak tamat SMA di kabinetnya telah menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Dialah Susi Pudjiastuti, seorang yang hanya memegang ijazah SMP tapi memiliki perusahaan penerbangan Susi Air dan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product. Ibu tiga anak berusia 49 tahun memulai semuanya dari nol, sama sekali bukan didapatkan dengan cara instan. Seharusnya masyarakat lebih menilai Susi dari nilai positif yang ia miliki, karena belum tentu kita yang sarjana bisa seperti menteri Susi. Artikel dari Kompasianer Ifani ini mendapatkan perhatian besar dari para pembaca sebanyak lebih dari 53 ribu kali dibaca dan mendapatkan rating sebanyak 110 bintang dari kompasianer lain.