Rubrik Lifestyle Kompasiana berisi artikel terkait Hobi, kehidupan Urban, dan Catatan Harian. Setiap orang punya pengalaman pribadi yang jika dilaporkan/dituliskan dengan jujur dan itikad baik saling berbagi dan menambah wawasan, pada akhirnya mendapatkan ganjaran berupa banyak pembaca hingga headline di Kompasiana.
Sebanyak 14 artikel di Rubrik Lifestyle Kompasiana sepanjang 2014 ini sangat dekat dengan keseharian, berasal dari pengalaman personal. Setiap orang bisa saja mengalaminya termasuk Anda. Namun di tangan para Kompasianer ini, pengalaman nyata yang dituangkan dalam tulisan membawa pesan sarat makna dan banyak pembacanya.
Berikut 14 Artikel Lifestyle, tentang kehidupan, Terpopuler 2014:
1. Jangan Main-main dengan Jempol; Saya Korbannya!
Catatan seorang ayah mengenai pengalaman pribadi yang unik dengan putrinya ini memang menjadi magnet di sub-rubrik catatan harian di rubrik Lifestyle Kompasiana. Sepanjang 2014, tulisan Arham Kendari yang membuat pembacanya tersenyum simpul ini telah dibaca lebih dari 100.000 orang dan memancing lebih dari 100 komentar. Keisengan ayah yang ingin memberi hadiah ultah kepada anaknya, tanpa disangka berbalik "menyerang" keuangan si ayah. Ceritanya, si ayah menjanjikan putrinya akan membelikan ranjang tokoh kartun kalau berhasil mengumpulkan 500 like di Facebook. Tanpa disangka, foto si kecil memegang tulisan harapan hadiah ultah yang diposting di FB mendapat respons netizen yang di luar perkiraan sang ayah. Alhasil, dompet si ayah terkuras untuk memenuhi janjinya. Kisah ini pun "nangkring" di nomor teratas artikel Lifestyle pada 2014 selain terpilih sebagai Headline dan masuk dalam artikel Headline terpopuler 2014.
2. Mengapa Pria Bule Menyukai Wanita Asia?
Berada di urutan kedua, meski terpaut jauh dari segi jumlah pembaca, tulisan Suko Waspodo ini tetap menarik perhatian pembaca. Isu yang diangkat dekat dengan kehidupan sehari-hari kalangan urban. Dalam Catatan Harian, penulisnya mengangkat pertanyaan sederhana yang boleh jadi juga ada di benak Anda. Mengapa pria bule suka wanita Asia? Apa daya tarik wanita Asia di mata pria asing? Ada beberapa alasan yang diuraikan penulis, di antaranya ada kecocokan antara pria asing dan wanita Asia. Wanita Asia terbiasa memanjakan pasangannya dengan sikap melayani, sementara di sisi lain wanita Asia tak suka seksisme yang menjadi stereotip pria Asia. Alhasil tak sedikit wanita Asia yang kepincut dan disukai pria asing.
3. Yang Menarik dari Akta Nikah Jokowi dan Iriana
Salah satu isu yang ramai diberitakan bahkan menjadi black campaign saat Jokowi menjadi capres adalah menyangkut SARA. Muncul lah pemberitaan terkait akta nikah Jokowi dan Iriana, membeberkan fakta salah satunya soal agama yang dianut Jokowi. Di luar fakta itu, Kompasianer, Djoel jeli mencari sisi lain dari pemberitaan ini. Ia justru membeberkan banyak fakta tekait Jokowi dan Iriana yang lebih menyita perhatian. Mulai foto dan istilah jadul di akta nikah tersebut, hingga pernyataan Iriana yang menolak dimadu. Fakta yang kemudian paling menarik bagi penulis dan disimpulkannya adalah bahwa Jokowi akan selalu mencintai Ibu Iriana.. tidak akan ada madu 1, 2, dan 3, atau bahkan lebah serta tawon yang diijinkan bersarang dan merusak rumah tangga mereka. Because Mrs. Widodo said so… (tidak mau dimadu!)
4. Pemandu Wisata Idaman di Bali Ini, Luar Biasa...
Di mata pria ini, pemandu wisata Bali bernama Ni Nengah Sudiastri punya sisi menarik yang layak dikulik. Perjalanan penulis, Novaly Rushans, di Bali menjadi luar biasa dengan pemandu ini. Bukan hanya caranya memandu yang memberikan banyak pengetahuan tentang berbagai daerah sepanjang perjalanan. Kisah perjalanan karier si pemandu yang tadinya adalah seorang akuntan juga menarik disimak. Kisah pemandu wisata di Bali ini pun menarik perhatian pembaca. Rupanya, penulis berhasil membuat pembaca penasaran, terutama kepada sosok Astri si pemandu yang membuat wisatawan (setidaknya si penulis) ingin kembali ke Bali.
5. "Infused Water", Cara Segar Meminum Air Putih dengan Buah-buahan
Infused Water, Tren gaya hidup sehat yang ramai diperbincangkan pada 2014 menarik perhatian Hendra Wardhana. Ia pun menuliskan tren ini dengan ciri khasnya, berupa ulasan lengkap, mulai dari pengertian infused water, cara membuatnya, juga cara menikmatinya. Infused water adalah air putih yang ke dalamnya ditambahkan rasa dan aroma buah-buahan segar dengan cara perendaman dan pendiaman secara bersama-sama dalam waktu tertentu. Proses perendaman dan pendiaman yang dilakukan pada suhu rendah menghasilkanInfused Water lebih segar dibandingkan air putih biasa. Ulasan ini pun diganjar Headline dan menjadi terpopuler sepanjang 2014.
6. Waspada dengan Grup FB "Hits From The 80s & 90s"
Di awal September 2014, netizen mendapatkan kejutan baru yang menyenangkan dengan hadirnya grup FB hits From The 80s & 90s namanya. Dibuat oleh Nicko Krisna, anggotanya terus bertambah dengan rata-rata per hari ada anggota baru lima ribuan! Kompasianer, Teguh Suprayogi pun ikut menikmati grup FB ini dan mengulasnya dalam tulisan yang juga mengundang banyak pembaca. Ada semacam "penyakit" yang akan mengintai para anggota grup ini, seperti yang diulas di tulisan ini. Meski begitu, penulis mengaku banyak mendapat dampak positif dari "penyakit" tersebut.
7. Bupatiku Artis: Kabupatenku Tak Setenar Bupatiku
[caption id="attachment_388973" align="aligncenter" width="480" caption="Zumi Zola/Tribun Jambi"]
Wahyu Hidayanto menuliskan pandangan dan laporannya dari tanah kelahirannya, Jambi. Laporan khas warga semacam ini memang menjadi keunikan Kompasiana. Apalagi jika pemilihan angle menarik perhatian pembaca seperti tulisan ini. Penulis mengulas bupatinya yang ternyata seorang artis, Zumi Zola. Penuturan jujur khas catatan harian Kompasianer membuat artikel yang mengulas kemajuan sekaligus masalah di daerah ini banyak dibaca dan menjadi salah satu terpopuler sepanjang 2014.
8. Kasus “Florence”: Mengapa Yogya Beda dengan Kota Lain
Nama Florence dan Yogyakarta bikin ramai media sosial hingga media mainstream. Tindakan Florence yang marah-marah seakan cenderung tidak sopan-santun di SPBU Lembuyangan Rabu (27/8/2014) tak hentinya menjadi pemberitaan. Kompasianer Fandi Sido sebagai warga Yogyakarta menuliskan pandangannya soal ini. Menurutnya, ala-ala “Florence” yang mungkin di kota atau bagi orang kota lain terdengar wajar dan dapat dimaklumi, menjadi begitu sensitif bagi warga Yogya. Ia menyertakan alasannya. Selain memang berita/artikel soal Florence selalu menarik perhatian pembaca, ulasan Kompasianer yang satu ini memang khas sehingga mengundang belasan ribu pembaca sepanjang 2014.
9. Makanan Ini Ternyata Dilarang dan Banyak yang Belum Tahu
Dokter Kompasianer ini punya perhatian terhadap banyak hal apalagi menyangkut kesehatan terkait keseharian. Dalam catatan harian di Kompasiana, ia menuliskan informasi bermanfaat bagi pembaca. Benar saja, tulisannya disukai pembaca. Lewat tulisan ini dr Wahyu Triasmara mengingatkan pembaca untuk lebih jeli membaca peringatan dalam makanan. Inilah bunyi beberapa peringatan yang ditemukan di dalam beberapa produk: “SEBAIKNYA TIDAK DIKONSUMSI OLEH ANAK DIBAWAH 5 TAHUN, IBU HAMIL DAN MENYUSUI”.Walaupun efeknya barangkali kecil, namun jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan jangka waktu lama pastinya akan berakibat tidak baik bagi kesehatan konsumennya.
10. Ada Apa Dengan Ibu Pekerja?
Mengawali tulisannya dengan harapan pembaca tak salah kaprah menilai sebagai pembenaran, Ulihape berbagi pengalaman pribadi mengenai dilema ibu bekerja. Dilema yang tak ada putusnya dialami kaum ibu. Penulis menuangkan perspektifnya mengenai ibu yang memilih bekerja. Terkait dengan trending topic mengenai #fulltimemother vs #workingmommy mendadak menguasai time line dunia maya. Ulihape mempertanyakan mengapa kaum ibu harus saling sindir dengan pilihannya, menjadi ibu bekerja atau ibu rumah tangga. Di akhir tulisan, ia pun mengajak kaum ibu terutamanya untuk saling berempati, saling menghargai, jangan lagi saling menyindir lewat status karena khawatir akan ada yang terluka dengannya. Tulisan yang diganjar Headline ini pun mendapatkan banyak pembaca dan komentar.
11. Chikan, Pelecehan Seksual di Jepang!
Chikan adalah pelecehan seksual yang dilakukan oleh pelaku kepada korban dengan menunjukan prilaku yang menjurus kepada kegiatan seks yang tidak diinginkan. Contoh yang paling mudah adalah Chikan di dalam kereta dan bis. Prilaku yang dilakukan adalah dengan memegang tubuh korban dengan sengaja yang merujuk pada seks, misalnya memegang pantat, payudara dan daerah-daerah sensitif lainnya. Biasanya korban Chikan adalah wanita yang kerap dianggap lemah tak berdaya. Pengalaman pribadi Weedy Koshino ini membantah anggapan itu, karena sebagai korban, penulis menunjukkan bahwa korban Chikan bisa melawan dan membuat jera pelakunya. Artikel yang dipilih Headline ini banyak dibaca karena isinya inspiratif dan bermanfaat.
12. Bocah Cilik ini Menderita Kecanduan Seks Akibat Tinggal di Lokalisasi
Nama Ira Oemar dikenal dengan analisis tajam dalam tulisannya. Tak terkecuali artikel yang dibuat terkait isu penutupan lokalisasi Dolly Surabaya. Ira mengangkat topik yang menyentuh hati pembacanya. Bagaimana lokalisasi berdampak buruk terhadap psikologis anak yang kemudian menderita kecanduan seksual. Kecanduan ini dialami anak perempuan usia delapan dan 13 tahun. Mereka harus menjalani rehabilitasi dan terapi untuk mengatasi "penyakitnya" itu. Penutupan Dolly merupakan salah satu langkah mengatasi masalah sosial psikologis ini. Beruntung kedua anak ini ditermukan Pemkot dan mendapatkan perawatan. Apa jadinya pada anak-anak yang tidak tersentuh di sekitar lokalisasi. Tulisan yang dipilih headline ini menjadi salah satu catatan urban terpopuler sepanjang 2014.
13. Telitilah Saat Membeli Emas di Pegadaian
Laporan warga, inilah kekhasan Kompasiana. Kompasianer menuliskan apa yang dialaminya, sebagai bahan pembelajaran bagi diri sendiri dan orang lain. Informasi inilah yang lebih dipercaya karena berasal dari sumber langsung dan pengalaman nyata. Seperti catatan harian Amirsyah terkait pengalamannya membeli logam mulia di Pegadaian. Tanpa bermaksud mendeskreditkan lembaga apa pun, laporan warga seperti ini semestinya menjadi pembelajaran untuk semua agar sebagai konsumen bisa lebih berhati-hati. Penulis pun memberikan ulasan lengkap dan rinci mengenai pengalaman tak menyenangkan membeli logam mulia yang ternyata barang lelang. Amirsyah pun memberikan kiat membeli logam mulia termasuk cara membedakan emas baru dan hasil lelang. Ulasan ini menjadi terpopuler tahun 2014.
14. Harus Jeli Belanja di Alfamart!
Lagi-lagi, pengalaman pribadi yang dituliskan sebagai laporan warga banyak diminati di Kompasiana. Artikel yang ditulis Dony Purnomo ini berangkat dari pengalaman keseharian yang bisa saja Anda alami sendiri. Kejeliannya memerhatikan banderol harga pada produk yang dijual di minimarket mengingatkan kita sebagai pembaca untuk juga berhati-hati. Menjadi konsumen cerdas menjadi tujuannya. Seperti penulis artikel ini yang penasaran apakah ada orang lain yang mengalaminya, ternyata setelah menelusuri dunia maya, ada beberapa peristiwa serupa. Yakni perbedaan harga di label yang tak sesuai dengan kasir. Menjadi konsumen cerdas adalah kebutuhan, lihat saja, terbukti artikel ini masuk dalam daftar terpopuler 2014 dengan pembaca ribuan.
Tahun 2015, giliran Anda berbagi cerita tentang hobi, kehidupan urban, bahkan catatan harian yang inspiratif, bermanfaat, aktual, informatif untuk menjadi pembelajaran bahkan rujukan. Selamat berbagi di Kompasiana, berangkat dari berbagai hal yang sangat dekat dengan keseharian. (WAF)