[caption id="attachment_396170" align="aligncenter" width="620" caption="Pro-Kontra: Banjir Jakarta, Salah Siapa? (sains.kompas.com)"][/caption]
Akibat guyuran hujan dengan intensitas tinggi yang melanda DKI Jakarta sejak Minggu (8/2/2015) membuat sebagian besar wilayah ibukota dan sekitarnya lumpuh dari aktivitas biasanya. Genangan air yang mencapai puluhan meter tak hanya melumpuhkan jalanan ibukota, tetapi juga melumpuhkan sebagian jalur yang dilewati commuterline. Akibatnya lalulintas kota Jakarta pada hari selasa (10/2/2015) nyaris tak bergerak dan terjadi kemacetan dimana-mana.
Banjir tahunan yang kembali melanda ibukota juga membanjiri kompleks Istana Negara dan Balai Kota. Masyarakat banyak yang beranggapan jika Pemprov DKI tak sanggup mengatasi banjir yang tahun lalu juga terjadi, namun Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta juga menuding ada sabotase terkait pemadaman listrik yang dilakukan di kawasan Jakarta Utara yang juga mengakibatkan matinya pompa listrik waduk pluit. PLN dianggap belum siap menghadapi banjir dengan membuat jalur berbeda antara pompa dan pemukiman warga.
Berbagai tuduhan terhadap Pemprov DKI Jakarta sebagai pihak yang paling disalahkan warga DKI Jakarta, timbul juga pendapat bahwa warga juga menjadi penyebab utama karena kebiasaan membuang sampah sembarangan yang semakin parah. Jadi, siapa yang harus disalahkan?
Setujukah Anda jika Pemprov DKI adalah pihak yang paling pantas disalahkan atas musibah banjir ini?
[caption id="attachment_396175" align="aligncenter" width="600" caption="Pro-Kontra: Banjir Jakarta, Salah Siapa?"]
Ayo, berikan pendapat anda terkait masalah banjir yang melanda ibukota DKI Jakarta di tahun 2015 melalui, PRO-KONTRA: Banjir Jakarta, Salah Siapa?. Berikan juga ulasan anda seputar banjir JABODETABEK dengan mencantumkan tag:Â banjirjabodetabek di setiap ulasan anda. (KEV)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H