Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

4 Pokok Pikiran Menyoal Pekerja Asing di Indonesia

10 Agustus 2016   14:39 Diperbarui: 11 Agustus 2016   19:38 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja asing ilegal diamankan. Tribunnews.com

Beberapa waktu lalu isu protes warga lokal yang menolak para pekerja asing khususnya asal Tiongkok kembali mencuat. Memang, beberapa bulan ke belakang media massa sempat heboh dengan berita soal masuknya ribuan buruh Tiongkok untuk mengerjakan proyek di Indonesia.

Eksodus pekerja asal Tiongkok ini ke Indonesia ini masuk melalui jalur legal namun tidak sedikit juga para pekerja yang masuk secara diam-diam alias ilegal.

Tentu saja, masuknya para pekerja asing ini memiliki dampak bagi para pekerja di Indonesia. Kesempatan dan lahan kerja pekerja lokal semakin tergerus akibat kedatangan pekerja asing ini. Inilah salah satu alasan mengapa para pekerja lokal kerap menolak kedatangan pekerja asing di Bumi Pertiwi.

Tapi sebuah perusahaan tentu memiliki alasan tertentu lebih memilih pekerja asing daripada pekerja lokal. Bisa jadi karena efisiensi biaya, atau kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan yang dijadikan pertimbangan.

Setiap orang tentu memiliki cara pandang masing-masing menyikapi hal ini termasuk Kompasianer. Dan berikut ini adalah 5 pokok pikiran menyoal eksodus pekerja asing ke Indonesia.

1. Tentang Tenaga Kerja Tiongkok, Indonesia Bisa Belajar dari Kanada

Ilustrasi. Shutterstock
Ilustrasi. Shutterstock
Tulisan pertama datang dari Tjiptadinata Effendi. Menurutnya dalam menyikapi kedatangan para pekerja asing ini dapat disikapi dari dua sisi. Pertama pekerja asing dianggap menjadi ancaman lapangan pekerjaan. Kedua, pekerja asing ini seharusnya bisa dijadikan motivasi diri bagi pekerja lokal.

Selain itu, jika mungkin kita bisa mencontoh dan belajar dari negara Kanada. Di Kanada tidak sedikit juga buruh asal Tiongkok yang mengerjakan proyek-proyek besar. Bahkan di sana mereka terbilang sangat berhasil. Lalu apa hubungannya dengan Indonesia?

Ada sebuah benang merah yang dapat ditarik. Di Kanada, etos kerja yang diperlihatkan buruh asal Tiongkok inilah yang membuat mereka berhasil di sana. Inilah yang harus dijadikan cerminan. Jika etos kerja para pekerja lokal masih kalah jauh dari pekerja asing, maka tidak menutup kemungkinan apa yang terjadi di Kanada bisa terjadi juga di Indonesia.

2. Dilema Datangnya Pekerja Asing di Indonesia

Pekerja asing di salah satu pabrik ponsel lokal. Kompas.com
Pekerja asing di salah satu pabrik ponsel lokal. Kompas.com
Reinhard Hutabarat menulis sebuah artikel dengan sudut pandang yang menarik. Menurutnya, dalam dua dekade terakhir pertumbuhan ekonomi di Tiongkok sangat berkembang dengan pesat. Yang paling mencengangkan adalah pembangunan bidang infrastruktur.

Namun berbeda ceritanya dalam lima tahun terakhir ini. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat. Hal ini terjadi karena hampir tidak ada lagi proyek besar di dalam negeri yang bisa mereka kembangkan. Oleh karena itu satu-satunya jalan adalah dengan "bertempur" di luar negeri, salah satunya Indonesia.

Di luar pembangunan bidang infrastruktur, sebenarnya banyak pekerja Tiongkok yang masuk secara ilegal di Indonesia. Sebagian besar dari mereka bekerja di restoran, teknisi, dokter kecantikan, pekerja seni bahkan pekerja prostitusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun