Mohon tunggu...
Aat Atoillah
Aat Atoillah Mohon Tunggu... Guru - Tetaplah bersyukur

Orang Bojonegara-Puloampel yang semangat untuk menjadi penulis agar bisa berkarya dan bisa mengharumkan daerah kelahiran tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Setelah Tertidur Selama Delapan Tahun di Kompasiana

20 Januari 2022   09:06 Diperbarui: 20 Januari 2022   09:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali ditahun 2011, saya berkenalan dengan kompasiana adalah dari guru kursus jurnalistik saya yang menyarankan. "kalau kamu ingin belajar dan bisa menulis, masuk saja di kompasiana" kata guru saya. 

Lantas saya diberikan cara atau tutorialnya bagiaman cara membuat akun dan menulis serta berinteraksi dikompasiana. lalu saya mencoba menulis dikompasiana sebisa mungkin, bagus maupun tidak yang penting saya sudah mencoba. 

Dulu pertama kali saya masuk di kompasiana sama sekali tidak ada iklan atau gambar-gambar sponsor lainnya. namun lama kelamaan semakin banyak peminat dan pengunjung ada beberapa iklan atau gambar yang tampil saat kita membuka atau berselancar di kompasiana. itulah salah satu alasan saya beralih ke media menulis lainnya seperti diblogger, wordpress, medsos dan blog gratis lainnya. 

Maka jelas alasan berpalingnya dari kompasiana karena sedikit terganggu atau ada pandangan yang mengganggu saat kita membaca artikel di kompasiana.

Bisa dibandingkan bagaimana saat menulis atau membuat blog. disitu kita bebas, selain gratis juga minim iklan sehingga saya berpikir lebih fokus tanpa ada gambar-gambar iklan yang mengganggu saat membaca, namun apakah selesai sampai disitu. ternyata sama saja. ada tantangan tersendiri bagaimana bila blog yang sudah ditulis atau dibuat tidak ada pengunjung, nah disitulah masalah timbul kembali.

Lalu saya mencoba belajar menulis di medsos yang memiliki banyak teman seperti facebook, twitter, instagram dan medsos lainnya dengan harapan banyak yang melihat, berkomentar dan meningkatkan trafik konten atau tulisan yang dibuat karena biasanya medsos lebih dominan digunakan oleh warga indonesia sekarang. namun sama saja dengan hasil yang nihil. tulisan-tulsan saya dapat dikatakan sedikit sekali yang membaca, entah karena konten atau tulisan yang kurang menarik entahlah. 

Semua itu sudah saya coba dan akhirnya saya tetap tidak bisa moveon dari kompasiana. sampai-sampai saking kelamaannya tidak ngutrek-ngutrek kompasiana hampir kehilangan dan kelupaan akun dan password sampai akhirnya alhamdulillah baru sekarang ketemu. 

Sebelum ketemu akun dan passwornya saya sempat membuat akun baru di kompasiana dan sejak tahun 2011 di bulan januari tahun 2022 inilah saya kembali menulis dikompasiana. 

Karena setelah saya berpikir dan menganalisis ternyata saya harus berterimakasih pada kompasiana. karena sudah diberikan fasilitas tentunya komunitas menulis gratis (akun gratis). dan justru dikompasiana lebih fokus untuk menulis dan berbagi referensi. 

Karena dikompasiana banyak orang-orang hebat dari berbagai kalangan dan latar belakang baik pendidikan, sosial budaya, pekerjaan dan lain-lain ada disini. baik itu dari seorang penulis biasa dan penulis yang luar biasa. baik itu yang baru belajar menulis maupun yang sudah biasa dan profesional menulis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun