JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Anies Baswedan menyatakan bahwa dirinya baru akan dilantik menjadi Gubernur DKI pada Oktober 2017.
Karena itu, ia menyatakan adanya kasus parkir liar di Kalijodo, Jakarta Utara masih berada di luar tanggung jawabnya.
"Jadi kalau suda rapi harusnya tetap jalan, apalagi belum ada pergantian apa-apa. Kalau sekarang ada fenomena itu dibereskan saja, diperbaiki. Toh belum ada pergantian gubernur," kata Anies saat ditemui di Kantor DPW Partai Gerindra Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2017).
Parkir liar yang dikelola preman dilaporkan kembali marak di Kalijodo beberapa hari belakangan. Anies berharap agar persoalan itu bisa cepat diselesaikan institusi terkait.
Baca: Sandiaga Dukung Pemprov DKI Tindak Tegas Parkir Liar di Kalijodo
"Saya rasa penanggung jawab sekarang harus menyelesaikan dan perubahan itu harus terlembagakan. Perubahan tidak boleh mengandalkan orang tapi mengandalkan institusi," ujar Anies.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya menilai adanya parkir liar di Kalijodo disebabkan para preman di sana mengira dirinya tidak lagi menjabat sebagai gubernur.
Ahok sudah meminta agar pihak kepolisian segera menindak para preman yang berada di sana.
Baca:Ahok: Juru Parkir Liar Kalijodo Merasa Saya Sudah Bukan Gubernur Lagi
Sementara itu, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menggelar operasi penindakan terhadap juru parkir liar di RPTRA Kalijodo, Selasa (25/4/2017).
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko menjelaskan, dirinya sudah mengamati kawasan Kalijodo pada Senin dan melihat banyaknya juru parkir liar yang menguasai parkiran.