JAKARTA, KOMPAS.com -- Penyiraman zat cair yang diduga air keras terhadap salah seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengusik para personel band Slank.
Sebagai wujud keprihatinan atas apa yang dialami oleh Novel dan dukungan mereka terhadap KPK, band tersebut menghadiahkan replika perisai.
Slank menyerahkan replika perisai itu kepada Ketua KPK, Agus Rahardjo, usai acara Ngobrol Santai Antikorupsi di Jalan Potlot III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/4/2017) malam.
Sekilas, perisai yang terbuat dari tutup plastik itu mirip perisai vibranium milik pahlawan super dari Marvel, Captain America--bundar, dicat merah dan putih berselang seling, tetapi tanpa gambar bintang di tengahnya.
Perisai tersebut merupakan simbol pertahanan KPK dari "serangan" pihak-pihak tertentu yang diduga berniat melemahkan mereka.
Perisai Captain Amerika terbuat dari logam vibranium yang nyaris tak bisa dihancurkan. Kekuatannya disebut delapan kali lebih kuat dari aluminium dan 10 kali lebih kuat dari baja.
"Kalau ini (kasus Novel Baswedan)test case untuk melihat seberapa besar rakyat ngedukung KPK, justru rakyat akan nunjukin. Slank malah makin tetep sampai hari ini dukung KPK, fight againts corruption ya," ujar drummer Slank, Bimbim, dalam wawancara usai acara.
Itu bukan dukungan pertama untuk KPK dari Bimbim, Kaka (vokal), Ridho (gitar), Abdee (gitar), dan Ivanka (bas).
Awal 2016, contohnya, Slank mengadakan pertunjukan musik kecil-kecilan, dengan membawakan lagu-lagu bernapas anti korupsi, di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Slank mengadakan Ngobrol Santai Antikorupsi dengan menghadirkan Ketua KPK, Agus Rahardjo, dan Peneliti Hukum Indonesian Corruption Watch (ICW), Lola Easter.
Baca juga: Slank Tak Bisa Jauh dari KPK