Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SBY: Demokrat Tersinggung kalau Dianggap "Mualaf" dalam Menjaga Pancasila

14 Juni 2017   10:00 Diperbarui: 14 Juni 2017   16:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi refleksi ramadhan di Semarang, Selasa (13/5/2017) petang kemarin.

Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberi refleksi ramadhan di Semarang, Selasa (13/5/2017) petang kemarin.SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila tidak terletak di kaos, spanduk maupun ikat kepala.

Hal itu disampaikan SBY di depan para kader Demokrat Jateng dan DIY dalam safari Ramadhan di Semarang, Selasa (13/6/2017) petang.

"Pancasila dan kebhinekaan ada dalam hati dan pikiran. Bukan terletak di kaos, spanduk, ikat kepala. Tapi dijalankan," kata Presidem RI keenam itu.

Menurut purnawirawan TNI ini, implementasi Pancasila dalam kehidupan jauh lebih penting ketimbang teori Pancasila itu sendiri.

"Topik saya, ini berkaitan dengan agenda dan Pemerintah sekarang ini. Negara gencar lakukan sosialisasi Pancasila. Saya akan masuk dalam konteks itu dengan titik berat pada apa yang mesti dijalankan. Bukan teori Pancasila, tapi implementasi Pancasila untuk kehidupan sehari-hari," ujar SBY.

Baca juga: UKP Pancasila Diharap Tak Hasilkan Program seperti P4

"Saya memahami, negara dan Pemerintah ingin benar sebagai dasar negara. Kemajemukan, kebhinekaan sebagai pilar bangsa. Karena tujuan baik kita perlu mendukung," tambahnya.

SBY menekankan, pihaknya bukan anak baru yang memperjuangkan Pancasila dan sikap kebhinekaaan. Latar belakang di militer dan pemerintahan telah membuktikan kiprahnya menjunjung dasar negara itu.

"Bagi saya, Pancasila dan kebhinekaan bukan kemarin siang. 30 tahun saya di TNI, 15 tahun Pemerintah baik menteri dan Presiden. Selama ini Pancasila dan kebhinekaan tidak saja saya anut, tapi saya konsisten saya jalankan sehari-hari," ucapnya.

Partainya, Demokrat juga bukan partai asing yang memperjuangkan Pancasila. Sejak dirikan pada 9 September 2001, dasar partai atau manifesto (konstitusi) mencantumkan Pancasila sebagai dasar dan asas Demokrat.

Kebhinekaan menjadi sendi pilar partai. Manifesto Demokrat, kata dia, sejak lahir demokrasi, nasionalis religius, partai mencintai bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun