Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mayoritas dan Minoritas di Mata Afi...

31 Mei 2017   07:45 Diperbarui: 31 Mei 2017   14:36 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asa Firda Inayah, pemilik akun facebook Afi Nihaya Faradisa, remaja asal Banyuwangi yang statusnya viral di facebook saat ditemui di Kota Malang, Jumat (19/5/2017)

Asa Firda Inayah, pemilik akun facebook Afi Nihaya Faradisa, remaja asal Banyuwangi yang statusnya viral di facebook saat ditemui di Kota Malang, Jumat (19/5/2017)JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Asa Firda Inayah alias Afi, tengah mendapatkan sorotan.

Tulisan-tulisan kritis selalu diunggah remaja asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu, melalui akun media sosialnya.

Afi sering menuangkan pemikirannya soal pluralisme dan kebangsaan. Pemikiran yang menggugah banyak orang.

Meskipun, tak sedikit pula yang kontra terhadap isi tulisan Afi.

Kepada Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosiana Silalahi di acara 'Rosi Spesial' yang ditayangkan, Selasa (29/5/2017) malam, pemilik akun Facebook Afi Nihaya Faradisa itu, menjelaskan pemahamannya soal mayoritas dan minoritas.

"Saya sangat menjunjung tinggi hak-hak dari minoritas. Saya sangat peduli dengan hak-hak mereka," ujar Afi, membuka penjelasannya.

Baca: Di Acara "Rosi", Afi Cerita soal Ancaman yang Pernah Diterimanya

Alasannya sangat sederhana. Di Indonesia, kata Afi, Muslim merupakan mayoritas penduduk. Sementara, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan aliran kepercayaan lainnya adalah agama minoritas.

Di Indonesia, Afi menilai, ada diskriminasi terhadap kelompok minoritas. Ia mengatakan, hal itu juga terjadi pada teman sekolahnya.

"Waktu di sekolah, ada teman saya non-Muslim, dia mengajak kami makan (di rumah) dan salah satu teman saya berkata bahwa 'eh, lu kan non-Muslim, masak gua mau makan di rumah lu? Enggak dong'," ujar Afi.

Pengalaman itu membawa Afi untuk melihat belahan dunia lain di mana Muslim menjadi minoritas. Afi mencontohkan, di Jepang dan Swedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun