KOMPAS.com - Sejumlah produk vaksin Covid-19 telah mendapat persetujuan penggunaan darurat di beberapa negara.
Seperti vaksin yang diproduksi Sinovac, Pfizer/BioNTech, Moderna, dan Oxford/AstraZeneca.Â
Masing-masing memiliki mekanisme 2 kali penyuntikan atau dua dosis untuk bisa mencapai efektivitas perlindungan yang optimal.
Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca dari Inggris yang Baru Tiba di Indonesia
Ada jarak waktu yang diterapkan antara pemberian pertama dan kedua. Lantas seberapa besar perlindungan yang bisa diterima setelah suntikan pertama vaksin-vaksin tersebut?
Mengutip Business Insider (12/3/2021), semua itu bisa dilihat dari data yang berasal dari uji klinis masing-masing vaksin.
Pfizer-BioNTech
Setelah suntikan dosis pertama diberikan, vaksin Pfizer disebut dapat memberi perlindungan seseorang dari terkena Covid-19 dengan gejala- sebesar 52,4 persen.
Namun angka ini sudah tercapai bahkan 11 hari sebelum perlindungan sesungguhnya dihasilkan dari suntikan pertama.
Sehingga perlindungan sesungguhnya yang bisa didapat dari suntikan perdana Pfizer memang angkanya bisa jauh lebih tinggi.
Angka perlindungan yang mungkin didapatkan sebenarnya ada di antara 29,5-84,5 persen.