Ibunya merupakan singel parent sejak Rachel usia 3 tahun setelah ayahnya pergi meninggalkan keluarga.
Semasa kanak-kanak, ia pernah merasa rindu dengan kehadiran ayahnya di hari ulang tahun atau Lebaran.
Tetapi ia akhirnya mengaku bersyukur.
"Sampai di suatu waktu gue merasa bersyukur banget nyokap bokap cerai. Pertama, mungkin gue enggak akan ada di sini kalau mereka enggak cerai. Kedua, mungkin gue enggak bisa merasakan damai kalau misal mereka masih tetap bareng," ujar Rachel.
Baca juga: Alasan Okin Ogah Klarifikasi soal Perceraiannya dengan Rachel Vennya
Seperti anggapan yang berkembang di masyarakat, kata Rachel, orangtua yang memilih bercerai sering dinilai tak memikirkan masa depan anak.
"Tapi mungkin nyokap gue mikirin gue, makanya dia cerai. Karena dia tahu mungkin kita kalau masih satu rumah, kita enggak akan bisa damai, pasti ada berantem atau jadi toxic," kata Rachel Vennya.
Setelah dewasa dan melihat ibu serta ayahnya punya kehidupan baru denban keluarga masing-masing, Rachel mengaku merasa lebih tenteram.
Baca juga: Okin Pastikan Perceraiannya dengan Rachel Vennya Bukan karena Orang Ketiga
Lantaran, menurutnya untuk apa judulnya saja tidak bercerai tetapi mental rusak, hubungan beracun, dan saling menyakiti.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI