Reuters menulis Indonesia akan mengeluarkan peraturan untuk mencegah penetapan harga "predator" pada platform e-commerce, termasuk untuk barang-barang China.
“Seruan untuk mencintai produk kita sendiri, produk Indonesia, harus digaungkan. Saya juga mengampanyekan kebencian terhadap produk yang datang dari luar negeri," kata Jokowi, seperti ditulis Reuters.
Baca juga: Penangkapan Edhy Prabowo dan Polemik Ekspor Benih Lobster...
Tapi menurut Reuters, saat Jokowi menyerukan untuk membenci produk asing, dia tidak menyebutkan nama negara yang dimaksud.
"Cintai barang kita, benci produk asing," ujar Jokowi.
Reuters juga menulis pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang menjelaskan bahwa pernyataan Jokowi adalah menanggapi kekhawatiran bahwa pabrikan China menyalin produk yang dirancang oleh perusahaan kecil dan menengah Indonesia serta menjualnya di platform e-commerce asing dengan harga yang lebih murah, sehingga menghancurkan produsen lokal.
Lutfi mengatakan teknologi artificial intelligence (AI) digunakan untuk mengidentifikasi penjual terbaik dan sulit untuk melakukan komplain ke World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia) karena penggunaan platform digital mengaburkan asal barang.
Reuters menghubungi Kedutaan Besar China di Jakarta tapi tidak ditanggapi.
Baca juga: Pro Kontra Kebijakan Ekspor Benih Lobster di Era Edhy Prabowo...
2. Channel News Asia (CNA)
Media yang berbasis di Singapura ini juga memberitakan terkait Jokowi yang menggaungkan benci produk asing pada Kamis (4/3/2021).
Adapun berita yang diturunkan berjudul "Indonesians should 'love local goods, hate foreign products': President Jokowi" (Presiden Jokowi: Masyarakat Indonesia harus 'cinta produk dalam negeri, benci produk asing').