Dicky mengatakan, strain baru virus corona B.1.1.7 ini lebih cepat menular daripada varian yang selama ini menyebar di Indonesia.
"Karena strain baru ini ya cepat banget penularannya, terutama lewat droplet itu,"kata Dicky.
"Jadi ini virusnya sama, SARS-CoV2, kemudian mekanisme penularannya juga sama, gejalanya relatif sama," kata dia.
Baca juga: 7 Gejala Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B.1.1.7
Strategi yang harus diterapkan oleh pemerintah juga sama yaitu testing, tracing dan treatment (3T), tetapi kuantitas dan kualitasnya harus ditingkatkan.
Dicky mengatakan, bukan tidak mungkin ditemukannya mutasi ini akan membuat peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.
"Kalau peningkatan kasus ya sudah bisa dipastikan ya. Tapi apakah di Indonesia akan terlihat, itu yang belum tentu. Karen ini akan terlihat dari testingnya," ucap Dicky.
Apabila terjadi peningkatan kasus, ujar Dicky, maka dampaknya hunian rumah sakit akan terisi penuh dan bertambahnya tingkat kematian.
Baca juga: Gejala Terkait dengan Mutasi Virus Corona B.1.1.7 yang Sudah Masuk Indonesia
Vaksin masih efektif
Diberitakan Kompas.com, 30 Desember 2020, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban mengatakan, tindakan vaksinasi hampir pasti, namun tetap efektif terhadap varian baru virus corona B.1.1.7.
Zubairi mengatakan bahwa varian baru ini juga tetap akan terdeteksi menggunakan uji PCR.