MATARAM, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta agar proses rehabilitasi rumah korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dipercepat.
Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau progres pembangunan rumah tahan gempa di Desa Pengempel Indah, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Jumat (22/3/2019).
"Yang paling penting saya ingin melihat pembangunan rumah ini secepat-cepatnya bisa kita selesaikan," kata Jokowi.
Selain meninjau pembangunan rumah tahan gempa milik warga, presiden juga berkeliling untuk menyapa dan berdialog dengan warga yang menjadi korban gempa Lombok, Juli 2018 lalu.
Jokowi mengatakan, progres rehabilitasi dan rekonstruksi dari bulan Februari sampai saat ini sudah sangat meningkat.
Baca juga: Temui Korban Gempa Lombok, Mensos Salurkan Bantuan Rp 740 Juta
Hanya saja, masih ada beberapa masalah yang membuat proses pembangunan rumah tahan gempa mengalami keterlambatan.
Selain terkendala ketersediaan komponen Risha, kendala lapangan lainnya adalah suplai semen yang masih kurang.
Untuk mengatasi kelangkaan material bangunan seperti semen dan bahan bangunan lainnya, Presiden sudah memerintahkan menteri terkait untuk segera mengirimkan material bangunan yang masih kurang.
Selain itu, Jokowi ingin mengerahkan masyarakat dan TNI untuk membantu menyelesaikan pembangunan rumah warga yang terdampak gempa.
Jokowi menyampaikan, pemerintah pusat sudah mentransfer sekitar Rp 5,1 triliun dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB. Dari jumlah itu, sekitar 3,5 trilun sudah dicairkan ke masyarakat.