CHRISTCHURCH, KOMPAS.com - Pelaku teror yang menyerang dua masid di Christchurh, Selandia Baru, pada Jumat lalu, sedang menuju ke lokasi penembakan ketiga sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi.
Demikian pernyataan dari pejabat tinggi kepolisian Selandia Baru, seperti diwartakan CNN pada Rabu (20/3/2109).
Sebanyak 50 orang terbunuh ketika seorang pria bersenjata memberondong jemaah di dua masjid pada pekan lalu.
Baca juga: Pemakaman Jenazah Korban Teror di Selandia Baru Dimulai Hari Ini
Pelaku diidentifikasi bernama Brenton Tarrant, seorang pria Australia berusia 28 tahun.
Kepala Polisi Mike Bush memuji tindakan responden pertama di tempat kejadian kurang dari enam menit setelah mendapat informasi pertama tentang terjadinya penembakan.
"Dalam 21 menit (dari panggilan pertama), orang yang sekarang ditahan telah ditangkap dan menjauh dari potensi membahayakan lebih lanjut dari publik," katanya, dikutip dari ABC.
"Kami sangat yakin telah menghentikan dia dalam perjalanannya menuju ke lokasi serangan berikutnya," ujarnya.
"Nyawa lain dapat diselamatkan oleh personel kami yang berani," imbuhnya.
Kini polisi secara resmi telah mengidentifikasi dan memulangkan 21 jenazah korban penembakan. Dua pemakaman telah digelar pada Rabu (20/3/2019) pagi.
Mereka yang dimakamkan hari ini adalah Khalid Mustafa (44) dan putranya yang berusia 15 tahun, Hamza Mustafa.