Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cerita Pemilik Warung Nasi lewat Lubang yang Tak Dibayar Pelanggan

8 Februari 2019   16:17 Diperbarui: 10 Februari 2019   02:13 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pegawai Warung Pemalang Melayani Salah Satu Pelanggan Lewat Lubang Berukuran 30x30cm, Jumat ( 8/2/2019)

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski jarang terjadi, para pemilik warung nasi lubang di parkiran mobil Grand Lucky, SCBD, Jakarta Selatan setidaknya pernah merasakan dagangannya lupa dibayar oleh pelanggan.

"Kabur ninggal utang saja ada," kata Warti (46), salah satu pemilik warung lubang yang menjual gorengan kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Menurut Warti, pelanggan yang kabur biasanya adalah pekerja proyek sekitar.

Baca juga: Ini yang Membuat Warung Nasi lewat Lubang di SCBD Beda dengan Restoran

Mereka biasanya datang serombongan membeli gorengan dan kopi serta mengaku belum diberi makan oleh mandornya.

"Catatan utangnya masih ada nih. Saya enggak menerima orang ngutang sebenarnya, tapi karena pegawai proyek ya, datang minta gorengan sama kopi alasan mandornya enggak kasih makan, datang serombongan, uangnya kurang, masa ya saya tega enggak kasih makan?" kata Warti.

Ketika ditanya apakah utang dari pelanggan tersebut akan dilunasi, Warti mengatakan tidak berharap banyak. Sebab, proyek yang dikerjakan sudah berakhir dan para pekerja sudah pindah.

Rini (40), salah satu pemilik warung nasi di sana juga menceritakan hal yang sama.

Terkadang, pelanggan tiba-tiba pergi sebab dihubungi oleh bos atau kantor tempat ia bekerja.

"Di sini yang beli kan mayoritas sopir. Kadang lagi makan, tiba-tiba ditelepon bos atau kantornya, suruh segera pergi, nah kebiasaan mereka lupa bayar," ujar Rini.

Hal ini oleh Warti maupun Rini dipandang wajar sebagai dinamika dalam menjalankan usaha. Keduanya yakin bahwa rezeki akan datang lagi dari pelanggan lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun