Ikan-ikan itu, lanjut Heru, sudah mempunyai nilai ekonomi mulai usia 1 bulan. Harganya mulai dari Rp 700 per ekor hingga Rp 1.000 per ekor. Masing-masing harga tergantung dari jenisnya seperti halfmoon, plakat, maupun serit, serta usia ikan.
Permintaan meningkat karena DBD
Permintaan ikan cupang itu tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan pasar dalam kota, tetapi juga banyak permintaan dari luar kota hingga luar pulau.
Yang menarik, lanjut Heru, saat ini sedang mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Jika pada waktu-waktu sebelumnya per minggu hanya sekitar 1.000-1.500 ekor saat ini menjadi 4.000 ekor.
Salah satu penyebab tingginya permintaan ikan cupang itu, menurut dia, karena tengah memasuki musim penyakit demam berdarah. Banyak pembeli baru yang memborong ikan untuk keperluan ikanisasi.
"Perangkat kelurahan maupun perangkat desa juga banyak yang beli," kata Heru.
Baca juga: Durian Bungbulang dari Lebak, Bobot Bisa Capai 12 Kg, Rasanya Legit Nikmat
Salah satu perangkat desa yang membeli ikan itu adalah Mugiono, Kepala Desa Gampenrejo Kabupaten Kediri. Mugiono memborong hingga 1.000 ekor untuk keperluan ikanisasi di desa yang dia pimpin.
"Nanti dibagikan kepada warga," kata Mugiono.
Pemilihan ikan itu karena dianggap cukup agresif memerangi jentik nyamuk. Penempatannya bisa dilakukan di bak mandi maupun genangan-genangan air lainnya.
Ikanisasi itu, lanjut Mugiono, untuk melengkapi program-program pengendalian penyebaran nyamuk aedes aegypti itu.