Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Trump kepada Intelijen AS: Sana Kembali ke Sekolah!

31 Januari 2019   12:16 Diperbarui: 31 Januari 2019   12:18 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania bertemu personel militer Pangkalan Al-Assad Irak dalam kunjungannya Rabu (26/12/2018).

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania bertemu personel militer Pangkalan Al-Assad Irak dalam kunjungannya Rabu (26/12/2018).WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritikan pedas terhadap jajaran intelijennya.

Dalam serangkaian kicauannya di Twitter, presiden dari Partai Republik itu menuturkan bahwa komunitas intelijen sudah melakukan kesalahan soal Iran.

Baca juga: Trump Bantah Laporan Kepala Intelijen AS soal Korut dan ISIS

Dikutip BBC Rabu (30/1/2019), kecaman itu muncul setelah Direktur Intelijen Nasional Daniel Coats membeberkan laporan Penilaian Ancaman Dunia.

Dalam laporan yang disajikan kepada Senat Selasa (29/1/2019), Coats menyatakan Iran tidak lagi membuat senjata nuklir.

Trump mengatakan masyarakat intelijen telah bertindak pasif dan naif karena mereka tidak mengindahkan bahaya yang bisa ditimbulkan Iran.

Dia mengungkapkan ketika sudah menjadi presiden, Iran sudah membuat masalah baik di kawasan Timur Tengah maupun di negara lain.

Trump mengklaim sejak dia memutuskan keluar dari perjanjian nuklir 2015 pada Mei 2018, Teheran sudah menunjukkan sikap "berbeda".

Namun, dia memperingatkan Iran masih menyimpan potensi bahaya dan konflik. Sebab, mereka masih melakukan uji coba roket pada pekan lalu.

"Ekonomi yang sedang tersendat membuat langkah mereka tertunda. Berhati-hatilah terhadap Iran. Mungkin intelijen harus kembali ke sekolah!" ujarnya.


Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) Gina Haspel berkata Iran masih mematuhi perjanjian nuklir 2015 meski AS sudah keluar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun